Suara.com - Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, memilih irit bicara ketika ditanya soal kenaikan tunjangan anggota DPR RI yang menuai sorotan masyarakat.
Ia secara efektif menghindari polemik tersebut dalam sebuah wawancara bersama komika Tretan Muslim di kanal YouTube Tretan Universe.
Dalam wawancara via sambungan telepon, Tretan meminta tanggapan Gibran atas kontroversi kenaikan tunjangan wakil rakyat, seperti tunjangan rumah yang mencapai Rp50 juta per bulan, yang dinilai publik tidak sepadan dengan kondisi ekonomi rakyat.
Namun, Gibran menolak untuk masuk ke dalam perdebatan tersebut dan menyatakan bahwa ranah itu menjadi wewenang DPR RI.
"Ya itu bisa ditanyakan ke anggota DPR saja,” kata Gibran, dikutip Minggu (24/8/2025).
Sikap ini diambilnya meski wawancara tersebut juga mengulik isu yang lebih personal, seperti ekspresi wajahnya yang viral saat pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto.
Gibran menepis anggapan bahwa ekspresinya yang terekam kamera menunjukkan kemarahan terhadap anggota dewan yang berjoget.
"Nggak itu perlu diluruskan loh. Itu nggak ada hubungannya dengan gaji pas acara itu. Itu kan acara penyampaian nota keuangan oleh Presiden. Dan pidato kenegaraan sebelum upacara 17 Agustus," jelas Gibran.
Ia menegaskan bahwa momen itu terjadi saat acara inti sudah selesai.
Baca Juga: Gibran Skakmat Usul Gerbong Perokok Oleh Anggota DPR: Mending Bikin Ruang Ganti Popok
"Jadi itu pas di penutupan acara. Jadi acara intinya sebenarnya sudah selesai," sambungnya.
Meskipun Tretan mencoba mengaitkan ekspresi tersebut dengan isu tunjangan, Gibran kembali menampiknya.
"Ya muka saya dari lahir memang kayak gitu. Mau gimana, ya mohon maaf lah ya. Kan gak bisa milih," ungkap Gibran.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Analisis Mantan BIN: Jokowi Minta Pertahankan Kapolri Sebagai Upaya Mengamankan Pintu Terakhir
-
Bantah Eksekusi Silfester Kedaluwarsa, Kejagung Minta Kuasa Hukum Bantu Hadirkan Kliennya: Tolonglah
-
Kasus Korupsi Kredit Sritex, Kejagung Kembali Sita Aset Eks Dirut Iwan Lukminto
-
Berkas Perkara Delpedro Cs Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pengacara Lawan Balik Lewat Praperadilan
-
Menteri PPPA: Di Kampus Perlu Dibangun Budaya Saling Menghormati dan Ruang Aman
-
Geger Anak Eks Walkot Cirebon Maling Sepatu di Masjid, Kasusnya Disetop Polisi, Ini Alasannya!
-
Minta MK Hapus Uang Pensiun DPR, Lita Gading Dibalas Hakim: Mereka kan Kerja
-
DPR Soroti Kasus Narkoba Ammar Zoni di Rutan: Indikasi Peredaran Gelap Narkoba Masih Marak
-
Suka Metal dan 'Kerja Kerja Kerja', 4 Kemiripan Calon PM Jepang Sanae Takaichi dengan Jokowi
-
KPK Dalami Peran Eks Dirut Perhutani soal Izin dan Pengawasan di Kasus Korupsi Inhutani V