- Subsidi dicabut, pajak rakyat kecil makin naik.
- Elit dapat insentif mewah, jurang makin lebar.
- Sistem pajak regresif, rakyat rawan gejolak.
Suara.com - Kebijakan pemerintah kembali menuai sorotan tajam, kali ini datang dari ekonom Anthony Budiawan yang menuding pemerintah telah mencederai rakyat kecil dengan serangkaian kebijakan fiskal yang timpang.
Dalam analisisnya, ia mengungkap adanya 'pukulan ganda' yang diterima masyarakat menengah ke bawah.
Di satu sisi, subsidi untuk kebutuhan esensial rakyat dicabut dan pajak dinaikkan secara drastis. Di sisi lain, karpet merah berupa insentif mewah justru digelar untuk para elit dan investor besar. Kondisi ini, menurut Anthony, merupakan cerminan dari kegagalan total dalam pengelolaan keuangan negara.
"Ini adalah sebuah ketidakadilan fiskal yang sangat nyata," tegas Anthony dalam podcast Forum Keadilan TV.
Ia membeberkan bagaimana rakyat kecil ditekan dari dua arah. Pertama, melalui pencabutan subsidi yang langsung menghantam daya beli.
Anthony mencontohkan langkah pemerintah menghapus subsidi untuk BBM jenis premium dan tiket kereta api kelas ekonomi.
Dua kebijakan ini secara langsung membebani ongkos transportasi harian masyarakat pekerja.
Kedua, di saat yang sama, beban rakyat diperberat dengan kenaikan berbagai jenis pajak.
Tidak hanya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dinaikkan, kebijakan yang paling membuat rakyat menjerit adalah kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang melonjak secara tidak wajar.
Baca Juga: Modal Asing Kabur Rp52,99 Triliun, Rupiah Anjlok Tembus Level Psikologis Rp16.300
Kenaikan PBB di beberapa daerah dilaporkan mencapai ratusan hingga ribuan persen, mengancam kepemilikan rumah yang telah dihuni turun-temurun.
Situasi menjadi semakin kontras ketika melihat perlakuan pemerintah terhadap kelompok berpenghasilan tinggi dan investor. Anthony menyoroti bagaimana pemerintah dengan mudahnya memberikan 'hadiah' bagi mereka.
"Ironisnya, saat rakyat dibebani pajak dan kehilangan subsidi, pemerintah justru obral insentif untuk orang kaya," ujar Anthony Budiawan dikutip dari YouTube pada Selasa (26/8/2025).
Ia menunjuk langsung pada kebijakan tax holiday atau libur pajak selama 30 tahun bagi industri nikel, yang notabene keuntungannya banyak dinikmati oleh investor asing.
Selain itu, pemerintah juga menggelontorkan insentif besar untuk pembelian mobil listrik, sebuah produk yang jelas tidak terjangkau oleh mayoritas masyarakat yang subsidinya dicabut. Jurang ketimpangan pun kian melebar.
Lebih jauh, Anthony berpendapat bahwa akar masalah ini adalah sistem perpajakan Indonesia yang telah berubah menjadi regresif sejak 2008.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?
-
Plot Twist! Kurir Narkoba Kecelakaan di Tol Lampung, Nyabu Dulu Sebelum Bawa 194 Ribu Ekstasi
-
Mahfud MD Soal Geger di Internal PBNU: Konflik Tambang di Balik Desakan Gus Yahya Mundur
-
'Terima Kasih Pak Prabowo': Eks Dirut ASDP Lolos dari Vonis Korupsi, Pengacara Sindir KPK Keliru
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir
-
Sambangi Istana Usai Pulang dari Afrika Selatan, Apa Saja yang Dilaporkan Gibran ke Prabowo?
-
Nasib Tragis Ayah Tiri Bocah Alvaro, Alex Iskandar Dimakamkan di TPU Kedaung Tangerang