Suara.com - Kabar gembira datang untuk puluhan ribu dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) di seluruh Indonesia. Pemerintah mengusulkan alokasi dana sebesar Rp 2,6 triliun khusus untuk tunjangan kinerja atau tukin dosen pada tahun 2026.
Langkah ini seolah menjadi jawaban atas keluhan dan realitas pahit yang sebelumnya terungkap, di mana banyak dosen terpaksa mencari penghasilan tambahan hingga menjadi pengemudi ojek online.
Dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Sekretaris Jenderal Kemendikti Saintek, Togar Mangihut Simatupang, membeberkan bahwa dana untuk tukin dosen menjadi salah satu prioritas utama dalam usulan tambahan anggaran kementeriannya.
“Dukman (Dukungan Manajemen) ini ada tambahan sebesar Rp 3,562 triliun, diperuntukan antara lain untuk Tukin dosen sebesar Rp 2,6 triliun dan pengangkatan dosen ASN tahun 2026,” ujar Togar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Lanjutan dari Perpres yang Sempat Macet
Langkah ini merupakan kelanjutan dari komitmen pemerintah yang sebelumnya telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2025. Perpres inilah yang menjadi dasar hukum pemberian tukin kepada lebih dari 31.000 dosen ASN.
Namun, seperti diketahui, implementasi Perpres ini sempat macet dan diwarnai keluhan karena pencairannya yang terlambat dan dinilai diskriminatif, yang pada akhirnya memicu protes dari Aliansi Dosen ASN (Adaksi).
Dengan diajukannya alokasi anggaran khusus sebesar Rp 2,6 triliun ini, pemerintah seolah ingin memberikan jaminan bahwa masalah serupa tidak akan terulang lagi di tahun 2026.
Angka untuk tukin dosen ini merupakan bagian dari total usulan tambahan anggaran Kemendikti Saintek yang mencapai Rp 5,9 triliun.
Baca Juga: Anggota DPR Ini 'Cemburu', Bandingkan Nasibnya dengan Menteri dan Wamen: Kalau Kami Dihujat
Selain untuk kesejahteraan dosen, dana ini juga akan dialokasikan untuk memperkuat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi sebesar Rp 4,4 triliun, dan Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi senilai Rp 1,2 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum