Suara.com - Bursa calon menteri di kabinet Presiden Prabowo Subianto kembali memanas. Kali ini, sebuah sinyal politik tingkat tinggi datang dari lingkaran dalam Istana, menyorot satu nama yang berpotensi besar mencetak sejarah sebagai Menteri Haji dan Umrah pertama di Indonesia Gus Irfan Yusuf.
Pernyataan dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjadi perbincangan hangat, membuka tabir teka-teki siapa yang akan memimpin kementerian baru yang sangat strategis ini.
Di balik sinyal tersebut, ada beberapa fakta menarik yang wajib kamu ketahui.
1. "Kode Keras" Langsung dari Mensesneg Prasetyo Hadi
Ini bukan sekadar rumor atau spekulasi. Sinyal pencalonan Gus Irfan Yusuf datang langsung dari Mensesneg Prasetyo Hadi, salah satu orang terdekat Presiden yang memegang posisi sentral di Istana.
Saat ditanya wartawan, jawaban Prasetyo sangat lugas, meskipun tetap diplomatis.
"Kemungkinan seperti itu," jawab Prasetyo singkat saat dikonfirmasi mengenai peluang Gus Irfan, Kamis (28/8/2025).
Dalam dunia politik, pernyataan "kemungkinan seperti itu" dari seorang Mensesneg bukanlah jawaban biasa.
Ini adalah sebuah "kode keras" yang mengindikasikan bahwa nama Gus Irfan tidak hanya dipertimbangkan, tetapi sudah berada di puncak daftar kandidat. Prasetyo menegaskan keputusan akhir ada di tangan Presiden, namun sinyal awal ini sudah sangat kuat.
Baca Juga: Rakyat vs Aparat: Buah Pahit Adu Domba Penguasa?
2. Transformasi "Naik Kelas": Dari Kepala Badan Jadi Menteri
Peluang emas bagi Gus Irfan Yusuf terbuka lebar karena adanya transformasi kelembagaan yang fundamental.
Berdasarkan Undang-Undang Haji yang baru disahkan DPR, Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) yang selama ini ia pimpin akan "naik kelas" menjadi Kementerian Haji dan Umrah.
Transformasi ini bukan sekadar ganti nama. Perubahan dari badan menjadi kementerian berarti:
- Kewenangan Lebih Besar: Memiliki kekuatan politik dan diplomasi yang lebih tinggi, terutama dalam negosiasi kuota dan fasilitas haji dengan pemerintah Arab Saudi.
- Posisi di Kabinet: Pimpinannya adalah seorang menteri, anggota kabinet yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
- Anggaran dan Regulasi: Memiliki otonomi lebih besar dalam mengelola anggaran dan membuat regulasi turunan.
Secara logika, figur yang paling tepat untuk memimpin transformasi ini adalah orang yang sudah menguasai seluk-beluknya, dan Gus Irfan sebagai Kepala BP Haji saat ini adalah kandidat paling logis.
3. Bola Panas di Tangan Prabowo, Menunggu Perpres
Tag
Berita Terkait
-
Rakyat vs Aparat: Buah Pahit Adu Domba Penguasa?
-
Diaspora Tantang DPR, Sahroni Tolak Debat: Uang Tak Bisa Beli Keberanian?
-
Duka Abadi, Driver Ojol yang Dilindas Rantis Barracuda
-
Cek Fakta: Benarkah Pendaftaran Badan Gizi NasionalDibuka Kembali?
-
9 Fakta Mencekam Kasus Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob yang Wajib Kamu Tahu
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash