Suara.com - Beredar rekaman video diduga dari dalam kendaraan taktis (rantis) Brimob, setelah tragedi seorang driver ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan tewas terlindas rantis Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Video dari dalam mobil rantis yang diduga menabrak driver ojol tersebut diunggah oleh akun Instagram @dhaniccc_26, yang kemudian diunggah ulang oleh akun X @pkkmb2026.
Video tersebut memperlihatkan aksi unjuk rasa yang berujung bentrok dan terlihat sejumlah massa demo berlarian.
Kemudian, terdengar suara orang-orang di dalam mobil rantis Brimob tersebut sedang berdiskusi langkah yang akan mereka ambil untuk mengatasi situasi tersebut.
Pada video itu terdengar jelas suara seseorang yang menyuruh mereka untuk menabrak massa demo.
"Tabrak aja," ujar seseorang yang menyuruh petugas menabrak massa demo dilansir dari TikTok @heymilktea
"Oke boleh?" tanya petugas lainnya.
"Gak papa," sahut orang yang menyuruh mereka menabrak.
Sayangnya, tak ada video lanjutan setelah mereka diperintah untuk menabrak massa yang melakukan unjuk rasa.
Baca Juga: Mendadak Banyak Dicari, Ini Link Akun Selebgram Seksi yang Ngaku di-DM Pratama Arhan Usai Jadi Duda
Video tersebut pun semakin memantik amarah publik yang heran petugas kepolisia tersebut memilih menabrak massa demo daripada berdiam diri di dalam mobil rantis yang anti peluru dan anti granat.
Ada pula netizen yang menyimpulkan langkah brimob menabrak driver ojol tersebut, karena mengikuti perintah atasan.
Namun, ada pula yang beranggapan rekaman video tersebut bukan berasal dari mobil rantis yang digunakan untuk menabrak driver ojol ketika unjuk rasa berunjung ricuh.
Sebab, mereka melihat ada water cannon yang disemprotkan dari arah mobil tersebut.
"Harusnya pas udah nabrak sempat diam yaudah diam aja di dalam. Kalau emang takut diamuk kenapa malah lanjut pergi," kata @ayriz**.
"Kok bisa ada rekamannya? Apa mungkin polisi yang di dalam juga merassa ini salah tapi karena harus ikutin perintah atasan, makanya mereka nge-videoin untuk bukti juga," kata @mingo**.
Berita Terkait
-
Setelah Sempat Dikepung Massa, Begini Situasi Terkini di Mako Brimob Kwitang
-
Potret Pos Polisi Senen Dibakar Massa saat Kerusuhan di Mako Brimob Kwitang
-
Siapa Ferry Irwandi? Sebut Mulut Sahroni Sampah Pemicu Kemarahan Publik hingga Nyawa Ojol Melayang!
-
Ribuan Driver Ojol Iringi Pemakaman Affan, Korban Rantis Saat Demo Ricuh
-
Rantis Brimob yang Lindas Ojol Mampu Tahan Granat dan Peluru, Gofar Hilman Heran: Ngapain Ngebut?
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah