- Detik-detik Runtuhnya Gerbang Parlemen
- Imbauan Terakhir Polisi yang Tak Digubris
Suara.com - Garis pertahanan terakhir di jantung demokrasi Indonesia akhirnya runtuh. Setelah bersitegang selama berjam-jam, massa aksi yang bertahan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, berhasil menjebol pagar Gedung DPR RI pada Minggu (31/8/2025) dini hari.
Momen dramatis yang menandai eskalasi puncak dari gelombang unjuk rasa di ibu kota ini terekam dalam sebuah video yang seketika viral di media sosial.
Tepat pada pukul 00:25 WIB, sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @dhimassaputra mulai menyebar cepat.
Rekaman tersebut memperlihatkan dengan jelas detik-detik saat pagar utama Gedung DPR RI berhasil dirobohkan oleh kekuatan massa.
Terdengar suara gemuruh dan teriakan massa saat gerbang besi itu ambruk.
Tanpa ragu, gelombang massa langsung tumpah ruah, mulai memasuki halaman dalam kompleks parlemen yang selama ini dijaga ketat.
Aksi ini diwarnai perlawanan sengit, di mana massa secara konstan mengarahkan letusan petasan ke arah barikade aparat yang bertahan di dalam.
Sesaat sebelum dan selama gerbang dijebol, terdengar suara aparat kepolisian melalui pengeras suara. Bukan makian atau ancaman, melainkan sebuah imbauan terakhir yang memohon kerja sama dan berusaha meredam situasi.
Suara petugas itu terdengar berusaha menenangkan, menunjukkan bahwa pihak keamanan telah memberikan toleransi yang luar biasa.
Baca Juga: Malam Horor di Kwitang: Bentrokan Pecah, Lampu Dipadamkan, Massa Kocar-kacir
"Mohon kerjasamanya, kami menghimbau untuk sama-sama menjaga, kami tidak ingin bentrok, kami sudah memberikan ruang untuk memberikan aspirasi." imbau petugas polisi.
"Kami memberikan toleransi waktu yang panjang." imbaunya lagi
Namun, imbauan damai itu seolah menjadi angin lalu. Alih-alih mereda, massa justru meresponsnya dengan serangan yang lebih gencar setelah berhasil menerobos masuk.
Peringatan aparat sama sekali tidak mempan, menandakan bahwa batas kesabaran massa telah habis.
Jebolnya pagar Gedung DPR bukan sekadar kerusakan fisik. Peristiwa ini menjadi simbol kuat dari runtuhnya dialog antara rakyat dan para wakilnya.
Rumah Rakyat yang seharusnya menjadi tempat aspirasi disalurkan, kini menjadi target amuk massa yang merasa suaranya tidak lagi didengar.
Tag
Berita Terkait
-
Malam Horor di Kwitang: Bentrokan Pecah, Lampu Dipadamkan, Massa Kocar-kacir
-
Jarah Rumah Uya Kuya, Massa Angkut TV, Dispenser hingga Kucing Puluhan Juta
-
Giliran Rumah Uya Kuya Diserbu Massa: Pagar Dijebol, Harta Benda Dijarah: Dari Rakyat Untuk Rakyat
-
Suara Tahan Tangis Nafa Urbach: Maafkan Semua Perkataan Saya
-
Gerindra Minta Maaf ke Rakyat, Hentikan Tunjangan Dewan dan Larang Anggota ke Luar Negeri
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan