- Erina Gudono membagikan ajakan agar masyarakat melarisi UMKM agar ekonomi tidak lesu.
- Kekayaan Erina Gudono bisa terlihat dari sepak terjang kariernya.
- Kariernya melesat ketika bekerja sebagai Finance Analyst di konsultan ekonomi JP Morgan.
Suara.com - Erina Gudono kembali menuai pro dan kontra setelah ikut menyuarakan gerakan bertema brave pink hero green.
Istri Kaesang Pangarep ini membagikan ajakan agar masyarakat melarisi dagangan UMKM, seperti beli di dekat rumah atau pesan lewat layanan ojek online. Ini demi menjaga roda perekonomian agar tidak lesu.
Menantu Jokowi ini juga membagikan kontak darurat bagi peserta unjuk rasa. Nomor darurat ini antara lain milik Komnas HAM, Komnas Perempuan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Sayangnya, ajakan Erina Gudono itu justru menuai kritikan tajam dari netizen. Sosok Erina dinilai merupakan bagian dari masalah. Apalagi, ia juga sempat terciduk memamerkan gaya hidup mewah bersama Kaesang ketika di Amerika.
Selain itu, dua ipar Erina menjadi pejabat tinggi. Mereka adalah Gibran Rakabuming Raka yang menjadi Wakil Presiden RI, dan Bobby Nasution yang menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara.
Terlepas dari itu, harta kekayaannya pun ikut memicu penasaran. Lantas, berapa kekayaan Erina Gudono?
Kekayaan Erina Gudono
Sejauh ini, tidak ada informasi mengenai total kekayaan dan sumber pundi-pundi rupiah Erina.
Meski demikian, kekayaan peserta Puteri Indonesia 2022 bisa dilacak dari riwayat pekerjaannya.
Baca Juga: Kenapa Erina Gudono Dihujat Netizen? Viral Soal Pink Brave Green Hero
Melansir Linkedin, Erina pernah bekerja di sejumlah perusahaan terkemuka. Setelah lulus, Erina bekerja di Tokopedia sebagai Associate Brand Strategist selama sekitar 1,5 tahun.
Ia kemudian berpindah ke Bank Indonesia sebagai Assistant Manager Apprenticeship sekana setahun.
Kariernya melesat ketika bekerja sebagai Finance Analyst di konsultan ekonomi JP Morgan. Setelahnya, ia mengambil jeda karier untuk melanjutkan S2.
Terakhir, Erina melanjutkan kariernya sebagai Partnership and UN Liaison Unit di UNESCO. Erina bekerja di lembaga tersebut hingga kini.
Perempuan yang besar di Yogyakarta inni juga bukan keturunan sembarangan.
Erina merupakan putri dari Profesor Gudono. Sang ayah adalah Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), tempat Erina juga menamatkan pendidikan S1.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Anak Buah Nadiem Ikut Kembalikan Uang Korupsi Laptop Rp10 Miliar, Kejagung: Bukan Cuma dari Vendor
-
Istri di Kebon Jeruk Tega Potong Alat Vital Suami Hingga Tewas: Cemburu Buta Jadi Pemicu
-
Bongkar Kelamnya Budaya Riset Dosen, Mendiktisaintek: Yang Meneliti Cuma 30 Persen, Itu-itu Saja
-
Rekonstruksi Pembunuhan Bos Elpiji: Dendam Utang Jadi Adegan Berdarah di Kebon Jeruk!
-
Baru Sebulan Lebih Jabat Menkeu, Purbaya Dianggap Berkinerja Baik, Apa Rahasianya?
-
Donald Trump: Bertemu Xi Jinping Akan Menghasilkan Kesepakatan Fantastis!
-
Menteri Pigai Usulkan Aturan Jadikan Indonesia Negara Pertama yang Anggap Korupsi Pelanggaran HAM
-
Anggaran Riset Dosen Naik Rp3 Triliun! Tapi Ada 'Titipan' Prabowo, Apa Itu?
-
Ketua Partai Hijau Murka 11 Warga Penolak Tambang Divonis Bersalah: Muak dengan Peradilan Negeri Ini
-
Masuk Daftar Menteri Berkinerja Buruk, Natalius Pigai Sebut Lembaga Survei Tak Kredibel