- Komisi III siap membahas RUU Perampasan Aset
- Nasir Djamil menyatakan bahwa hal tersebut akan dibahas lebih lanjut di Panitia Kerja (Panja)
- RUU Perampasan Aset yang diusulkan sebagai inisiatif DPR RI merupakan hasil kesepakatan antara Presiden dengan para ketum parpol.
Suara.com - Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil, menyatakan kesiapan Komisi III untuk membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset.
Hal ini disampaikan Nasir menyusul adanya usulan dari Badan Legislasi (Baleg) DPR RI agar pembahasan RUU tersebut dialihkan ke Komisi III.
Usulan ini muncul mengingat padatnya agenda Baleg dan demi efektivitas.
"Tentulah orang satu gedung masa ya gak gayung bersambut," ujar Nasir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Ia menegaskan, bahwa jika memang sikap dan pernyataan Baleg mengarahkan pembahasan RUU Perampasan Aset ke Komisi III, maka pimpinan dan anggota Komisi III siap menjalankan tugas tersebut.
Terkait teknis pembahasan, Nasir menyebut bahwa RUU Perampasan Aset bisa dibahas secara paralel dengan RUU KUHAP atau ditentukan mana yang akan didahulukan.
"Itu teknis. Bisa pararel atau siapa yang didahulukan. Mana yang perlu diselesaikan atau... perampasan aset," jelasnya.
Mengenai substansi RUU, Nasir Djamil menyatakan bahwa hal tersebut akan dibahas lebih lanjut di Panitia Kerja (Panja).
Ia menekankan pentingnya mengelola dan menjaga kemauan politik yang ada saat ini agar harapan Presiden Prabowo Subianto dapat segera ditindaklanjuti oleh pembentuk undang-undang, dalam hal ini DPR.
Baca Juga: CEK FAKTA: Prabowo Minta Rakyat Jarah Rumah Bahlil dan Lainnya?
"Soal substansi itu macam-macam pendapatnya. Karena macam-macam pendapatnya, saya pribadi lebih fokus kita tindak lanjuti terlebih dulu apa yang diharapkan Presiden," pungkasnya.
Hasil Kesepakatan
Sebelumnya Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset, yang diusulkan sebagai inisiatif DPR RI, disebut merupakan hasil kesepakatan antara Presiden RI Prabowo Subianto dengan para ketua umum partai politik.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Hukum (Menkum) RI, Supratman Andi Agtas.
Menurut Supratman, pertemuan Presiden Prabowo dengan para ketum parpol telah menghasilkan keputusan yang terlihat dari disahkannya RUU Perampasan Aset masuk dalam program legislasi nasional (prolegnas) prioritas tahun 2025 oleh Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.
"Kan presiden sudah bertemu dengan ketum-ketum parpol. Dan yang kedua juga hari ini menandakan ada keputusan yang diambil, itu artinya pembicaraan ini sudah dilakukan secara baik ya," ujar Supratman di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Berita Terkait
-
Dunia Terbelah: Media China Puji Stabilitas, Barat Cemas usai Prabowo Copot Sri Mulyani
-
Sapu Bersih Kabinet Jokowi? Presiden Prabowo Diprediksi Gergaji Menteri Titipan Oktober Ini
-
Analis Bongkar Alasan Prabowo Copot Budi Gunawan: Imbas 'Agustus Kelam', Loyalitas Ganda Disorot
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Temui Pendemo dan Meminta Maaf?
-
CEK FAKTA: Prabowo Minta Rakyat Jarah Rumah Bahlil dan Lainnya?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Wajah Baru Nusakambangan, Warga Binaan Makin Berdaya dengan FABA
-
Video Massa Demo Diduga Geruduk Rumah Presiden Nepal, Foto Wajahnya Langsung Dilempar ke Lantai
-
Pusat Pemerintahan Nepal Resmi Kosong Usai Presiden dan Perdana Menteri Mundur
-
Teror Perampok Duren Sawit: Todong Nenek dengan Senpi, 2 Pelaku Diringkus, Polisi Buru Sisanya
-
Kasus Ojol Tewas di Makassar: Yusril Beri Ultimatum Polda Sulsel, Ada Apa?
-
Misteri Tanggul Beton Raksasa di Pesisir Cilincing, Proyek Siapa yang Ancam Mata Pencarian Nelayan?
-
Siapa Ibnu Masud? Bos Travel Riau Diduga Kelabuhi Khalid Basalamah soal Kuota Haji
-
Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Bongkar Lobi-lobi Asosiasi Travel ke Kemenag
-
Keterlibatan Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji Mulai Terlihat, Kini Ngaku Sebagai Korban
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!