- Reshuffle besar kabinet Prabowo diprediksi Oktober.
- Menteri 'titipan' seperti Sri Mulyani & Tito target.
- Prabowo ingin loyalitas komando tunggal di kabinet.
Suara.com - Gejolak di internal kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto diprediksi akan mencapai puncaknya pada Oktober mendatang.
Sebuah gelombang reshuffle besar disebut-sebut tengah disiapkan untuk membersihkan posisi strategis dari menteri yang dianggap bukan 'orangnya' Prabowo.
Langkah ini, menurut Analis Politik dan Militer dari Universitas Nasional, Selamat Ginting, merupakan manuver krusial Prabowo dalam melakukan konsolidasi kekuasaan secara penuh.
Target utamanya adalah para menteri yang dinilai sebagai "titipan" dari era pemerintahan sebelumnya.
Dua nama besar yang disebut berpotensi sudah terdepak terdepak adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian disebut-sebut menjadi yang selanjutnya.
Menurut Ginting, Prabowo secara perlahan namun pasti akan mencopot para pembantunya yang loyalitasnya tidak tegak lurus kepada dirinya sebagai panglima tertinggi.
"Prabowo akan perlahan-lahan 'menggergaji' orang-orang yang dianggap titipan dari pemerintahan sebelumnya," ujar Ginting dalam analisisnya di podcast Forum Keadilan TV dikutip dari YouTube pada Rabu (10/9/2025).
Ginting menjelaskan bahwa doktrin kepemimpinan Prabowo berakar kuat pada latar belakang militernya, di mana loyalitas komando adalah harga mati.
Tidak ada ruang untuk loyalitas ganda atau keraguan. Siapapun menteri yang loyalitasnya terbelah atau diragukan, posisinya diyakini berada di ujung tanduk.
Baca Juga: CEK FAKTA: Prabowo Minta Rakyat Jarah Rumah Bahlil dan Lainnya?
Prinsip ini tercermin dari penunjukan sosok yang dikenal sangat loyal kepada Prabowo, Safri Syamsudin, sebagai Menko Polhukam ad interim.
Ini menjadi sinyal jelas bahwa Prabowo hanya menginginkan orang-orang kepercayaannya di lingkaran inti kekuasaan untuk mengamankan agenda-agendanya.
Lebih jauh, Selamat Ginting menilai Prabowo kini sedang memainkan strategi politik yang sulit ditebak dan jauh dari kata konvensional. Presiden disebut tidak akan ragu menggunakan berbagai cara untuk menyingkirkan menteri yang dianggap tidak sejalan.
"Ia menggunakan berbagai cara untuk menggergaji orang-orang yang dianggap tidak sejalan dengannya, termasuk dengan memanfaatkan isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat," kata Ginting.
Pada akhirnya, seluruh manuver politik ini bermuara pada satu tujuan: menciptakan stabilitas pemerintahan yang solid dan tanpa gangguan internal. Prabowo ingin memastikan seluruh gerbong kabinetnya bergerak dalam satu irama dan satu komando.
"Prabowo akan terus menata kabinetnya untuk memastikan bahwa semua menteri yang ada di dalamnya adalah orang-orang yang benar-benar loyal dan sejalan dengan visi dan misinya," pungkas Selamat Ginting.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Bukan Cuma Bupati Lampung Tengah, OTT KPK Juga Jaring 4 Orang Lainnya
-
Dituding ABS ke Prabowo Soal Listrik Aceh, Bahlil: Itu Laporan Resmi dari PLN
-
Perintah Keras Bahlil ke DPR/DPRD Golkar: Rakyat Kena Bencana, Jangan Cuma Mikirin Program!
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK, Ketum Golkar Bahlil: Saya Belum Dapat Info
-
JK Hingga Jurnalis Korban Pengeroyokan Terima Anugerah Dewan Pers 2025
-
Lilin Nusantara Dukung Langkah Kapolri Usut Penyebab Banjir Sumatra, Ini Alasannya
-
Mobil Tertabrak KRL di Jakarta Utara, KAI Ingatkan Pentingnya Disiplin Berkendara
-
Terungkap! Kompor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Ponpes Almawaddah Ciganjur Jaksel
-
Kejari Bandung Jerat Wakil Wali Kota Erwin Sebagai Tersangka Penyalahgunaan Kewenangan Tahun 2025
-
Sinyal Kuat dari Kremlin: Putin Jawab Langsung Undangan Prabowo, Siap Datang ke Indonesia