- Kursi Kemhan masih dirangkap secara ad interim oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin
- Kemenkopolkam bersifat koordinatif, sementara Kementerian Pertahanan bersifat operasional
- Dalam negara demokrasi, akumulasi kewenangan di satu tangan harus dihindari.
Suara.com - Koalisi Masyarakat Sipil mendesak Presiden Prabowo Subianto segera menunjuk pejabat definitif untuk posisi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam).
Hingga kini, kursi tersebut masih dirangkap secara ad interim oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Koalisi menilai perangkapan jabatan Menhan dan Menkopolkam tidak boleh berlangsung terlalu lama. Pasalnya, dua kementerian itu memiliki peran dan fungsi yang berbeda.
Kemenkopolkam bersifat koordinatif, sementara Kementerian Pertahanan bersifat operasional.
“Jika dibiarkan terlalu lama, kondisi ini akan menimbulkan kerumitan dalam tata kelola manajemen politik, keamanan, dan pertahanan negara,” kata Direktur Eksekutif De Jure, Bhatara Ibnu Reza dalam keterangan resminya, Kamis (11/9/2025).
Koalisi menilai, pengelolaan dua kementerian oleh satu orang menteri berpotensi memunculkan penyalahgunaan kewenangan karena adanya akumulasi kekuasaan.
Dalam negara demokrasi, akumulasi kewenangan di satu tangan harus dihindari.
“Diferensiasi fungsi dan tugas kementerian menjadi kunci efektivitas kerja pemerintahan. Jika fungsi itu digabung, risiko absolut power satu orang atau lembaga akan semakin besar,” jelas Bhatara.
Koalisi juga mengingatkan pengalaman masa Orde Baru, ketika jabatan Menteri Pertahanan Keamanan (Menhankam) dirangkap dengan Panglima ABRI. Akumulasi otoritas tersebut melahirkan kebijakan represif yang membatasi kebebasan masyarakat sipil.
Baca Juga: Sjafrie Sjamsoeddin Klaim Akan Menjabat Beberapa Bulan sebagai Menkopolkam
Selain itu, perangkapan jabatan juga disebut berisiko membuka ruang terjadinya sekuritisasi, di mana negara melihat seluruh isu sosial politik sebagai ancaman keamanan nasional. Akibatnya, pendekatan dialog dan partisipasi publik bisa terpinggirkan.
“Dalam konteks kekinian, gejala itu tampak nyata dengan semakin maraknya keterlibatan militer di ruang sipil untuk merespons situasi sosial politik,” katanya.
Lebih jauh, konsentrasi kewenangan keamanan pada satu orang disebut berpotensi menimbulkan persepsi negatif terhadap demokrasi, perbaikan ekonomi, iklim investasi, hingga citra global Indonesia.
“Menkopolkam adalah jabatan strategis yang memiliki alur kekuasaan penggunaan kekuatan alat represif negara. Karena itu, jabatan ini tidak boleh dikelola secara rangkap dalam waktu lama,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Mengapa Sjafrie Sjamsoeddin Jadi Pilihan Prabowo untuk Menko Polkam Ad Interim?
-
Rapat Perdana Sjafrie Sjamsoeddin Sebagai Menko Polkam: Apa Arahan Pertamanya?
-
Kekayaan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Sahabat Karib Prabowo Rangkap Jabat Menko Polkam Ad Interim!
-
Sjafrie Sjamsoeddin Klaim Akan Menjabat Beberapa Bulan sebagai Menkopolkam
-
Potret Sjafrie Sjamsoeddin Pimpin Rapat Perdana Sebagai Menkopolkam Ad Interim
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
Terkini
-
CEK FAKTA: Ada Penjarahan di Mal Atrium Senen pada 29 Agustus 2025?
-
Blak-blak saat Dibesuk Menko Yusril, Delpedro Marhaen: Saya Tidak Bersalah!
-
CEK FAKTA: Mahasiswa Demo di Mako Brimob pada 7 September 2025?
-
Tidak Ada Ampun! Mabes TNI Janji Sanksi Berat Prajurit Pembunuh Kacab Bank BUMN
-
Semua Penumpang Helikopter Jatuh di Timika Ditemukan Tewas
-
KPK Bersiap Umumkan Tersangka, Siapa Sebenarnya yang Utak-atik Kuota Haji Rugikan Rp1 Triliun?
-
Latar Belakang Mentereng Moreno Soeprapto, Masuk Kandidat Menpora Gantikan Dito Ariotedjo
-
Terekam Kamera Penembakan Charlie Kirk saat Debat 'Prove Me Wrong': Sempat Bahas Insiden Ini
-
KPK Usut Ustaz Khalid Basalamah Imbas Pilih Kuota Haji Khusus Meski Sudah Bayar Furoda
-
Sudah Jadi Tersangka Kasus CSR BI-OJK, Satori Dapat Panggilan Ketiga dari KPK Hari Ini