News / Nasional
Kamis, 11 September 2025 | 20:48 WIB
Presiden Prabowo Subianto meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) Margaguna, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025). [Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden]

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto mengumumkan program terobosan yang menargetkan revolusi di sektor pendidikan nasional.

Sebanyak 330 ribu sekolah di seluruh penjuru Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, akan menjadi sasaran distribusi layar digital pintar (smart digital screen) sebagai upaya masif untuk pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan.

Program ambisius ini dinilai sebagai solusi konkret untuk mengatasi salah satu masalah paling kronis dalam pendidikan Indonesia: kekurangan dan distribusi guru yang tidak merata.

Dengan teknologi ini, siswa di daerah terpencil sekalipun akan memiliki akses terhadap materi pelajaran dari guru-guru terbaik di Tanah Air.

“Sekarang pun kita sudah sebarkan, tapi baru mampu satu sekolah, satu layar digital pintar, istilahnya smart digital screen. Baru mampu satu sekolah satu. Tapi berarti tahun ini kita harapkan 330 ribu sekolah akan dapat,” kata Prabowo seusai meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) Margaguna, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025).

Satu Guru untuk Seluruh Indonesia

Konsep di balik program ini adalah sentralisasi pengajaran berkualitas tinggi.

Nantinya, siswa tidak hanya belajar dari guru yang ada di kelas mereka, tetapi juga akan menerima pelajaran dari konten-konten terbaik, termasuk animasi dan materi interaktif yang disiarkan melalui layar pintar tersebut.

Lebih dari itu, program ini akan didukung oleh sistem pembelajaran jarak jauh yang terstruktur.

Baca Juga: Dari 100 ke 500: Bagaimana Gus Ipul Wujudkan Mimpi Prabowo Bangun Ratusan Sekolah Rakyat?

Prabowo menjelaskan, pemerintah akan menyeleksi guru-guru paling kompeten di setiap mata pelajaran untuk mengajar secara serentak ke ratusan ribu sekolah.

"Ada guru-guru yang terbaik, tiap mata pelajaran kita akan seleksi, mungkin 20-30 guru terbaik, tiap mata pelajaran akan siaran dari studio jarak jauh. Berarti secara teoritis, guru ini bisa bantu semua kelas di seluruh Indonesia,” kata Prabowo.

Inisiatif ini secara langsung menjawab tantangan geografis Indonesia, di mana banyak daerah masih kekurangan guru berkualitas atau bahkan tidak memiliki tenaga pengajar untuk mata pelajaran tertentu.

Dengan 'guru digital' ini, kesenjangan kualitas pendidikan antara kota besar dan daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal) diharapkan dapat dipersempit secara signifikan.

Pembelajaran Interaktif dan Fleksibel

Teknologi yang akan digunakan bukan sekadar televisi biasa. Layar pintar ini bersifat interaktif, memungkinkan adanya pengawasan langsung terhadap kegiatan belajar-mengajar.

Fleksibilitas menjadi kunci utama, di mana materi pelajaran tidak hanya tersedia saat jam sekolah, tetapi juga bisa diakses kapan saja oleh siswa dan guru.

Prabowo menekankan bahwa seluruh konten pembelajaran nantinya juga dapat diakses melalui gawai pribadi seperti telepon seluler.

Hal ini membuka peluang bagi siswa untuk mengulang pelajaran yang mereka anggap sulit, kapan pun dan di mana pun.

"Murid-murid yang nanti kurang ini, bisa ulangi lagi pelajaran, bisa ulangi dan itu bisa juga diakses dari handphone. Semua konten bisa dari handphone. Guru pulang, dia bisa buka. Jadi kita interaktif," kata Prabowo.

Load More