- Sri Mulyani dicopot akibat tekanan publik dan krisis ekonomi.
- Prabowo lakukan konsolidasi politik, singkirkan pengaruh figur era lama.
- Reshuffle ini bertujuan untuk memulihkan kembali kepercayaan publik.
Suara.com - Langkah Presiden Prabowo Subianto mencopot Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dalam reshuffle kabinet terbaru dinilai bukan sekadar rotasi biasa.
Pakar menyebut keputusan mengejutkan ini adalah respons langsung atas tekanan publik dan pasar terkait kondisi ekonomi yang semakin kompleks.
Dalam diskusi virtual yang digelar Policy+, Jumat (12/9/2025), Julian Aldrin Pasha dari The Habibie Center menyebut Presiden Prabowo menghadapi tekanan besar.
"Arahan baru, tekanan pasar dan publik, tentu saja, membuat tindakan Menteri Keuangan diawasi dengan ketat. Perombakan kabinet baru-baru ini menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat, yang tidak dapat disangkal," kata Julian.
"Tuntutan masyarakat antara lain transparansi dan respons terhadap tingginya biaya hidup."
Julian menilai banyak masyarakat yang kini terjerat dalam masalah keuangan serius, yang membutuhkan kebijakan lebih solutif dari pemerintah.
"Banyak orang terjebak dalam pinjaman online dan perjudian karena kesulitan ekonomi dan meningkatnya kesulitan keuangan. Kebijakan baru ini seharusnya menjadi bagian dari solusi," ujarnya.
Ia menambahkan, strategi reshuffle untuk meredam gejolak publik bukanlah hal baru dan pernah digunakan oleh presiden sebelumnya.
"Protes publik dan tuntutan akan pemerintahan yang lebih baik terkadang mendorong Presiden SBY untuk mengambil keputusan terkait perombakan kabinet. Reshuffle dipandang sebagai cara untuk memulihkan kepercayaan publik," jelasnya.
Baca Juga: 'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
Meski demikian, Julian mengingatkan bahwa hasil nyata dari perombakan ini baru bisa dinilai dalam beberapa bulan ke depan.
"Kita harus melihat dan menunggu selama tiga atau empat bulan ke depan untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai situasi ini," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Policy+ Raafi Seiff menyoroti keluarnya Budi Gunawan dari Kabinet Merah Putih.
Padahal, sosok Budi Gunawan dikenal memiliki keterikatan kuat dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Menurut saya, ini melambangkan pergeseran loyalitas dan menjadi penanda di mana Presiden Prabowo benar-benar mengambil kesempatan untuk melakukan konsolidasi," ujar Raafi, Jumat (12/9/2025).
"Dengan Budi Gunawan yang kita tahu memiliki keterikatan kuat dengan PDIP keluar dari kabinet, hal ini merepresentasikan beberapa sinyal kebijakan dan sinyal politik."
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Jimly Asshiddiqie Sebut Cuma Ada Tiga Pejabat Berwenang yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025
-
Pengembang Dibuat 'Panas Dingin', Apa Alasan Sebenarnya KDM Setop Sementara Izin Perumahan di Jabar?
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi