Selanjutnya, Gibran melanjutkan studi ke Management Development Institute of Singapore (MDIS).
Berdiri sejak 1956, MDIS adalah salah satu institusi pendidikan swasta tertua di Singapura. Kampus ini menawarkan berbagai program, mulai dari kursus, diploma, S1, hingga S3.
MDIS bekerja sama dengan sejumlah universitas internasional, terutama dari Inggris dan Amerika Serikat.
Beberapa di antaranya adalah Bangor University, Edinburgh Napier University, Teesside University, Leeds Beckett University, University of Central Oklahoma, Northumbria University, University of Sunderland, hingga University of Roehampton London.
Saat menempuh studi di sana, Gibran mengambil program Marketing yang saat itu masih berafiliasi dengan University of Bradford, Inggris. Kerja sama ini memungkinkan lulusan MDIS memperoleh ijazah resmi dari universitas mitra.
Hal itu terlihat dari ijazah Gibran yang memuat gelar Bachelor of Science with Second Class Honours Second Division, diterbitkan pada 13 November 2010 oleh University of Bradford.
Kini, program studi Marketing di MDIS tidak lagi bermitra dengan Bradford, melainkan dengan University of Sunderland.
Mengenai biaya kuliah, seorang mahasiswa MDIS rata-rata perlu membayar sekitar SGD 9.500 per tahun atau setara dengan Rp104,5 juta. Angka ini tergolong lebih rendah dibanding universitas besar di Singapura.
Dalam hal reputasi, AD Scientific Index menempatkan MDIS di peringkat ke-21 di Singapura dan peringkat ke-9.710 di Asia.
Baca Juga: UTS Insearch Sydney Sekolah Apa? Tercantum di Riwayat Pendidikan Gibran
Perbandingan Biaya Kuliah: UTS vs MDIS
Jika ditarik perbandingan, selisih biaya kuliah Gibran di kedua kampus sangat mencolok:
- UTS Insearch Sydney: sekitar Rp357–449 juta per tahun
- MDIS Singapura: sekitar Rp104,5 juta per tahun
Dengan kata lain, kuliah di UTS Insearch bisa menghabiskan biaya hampir tiga hingga empat kali lipat lebih mahal dibanding MDIS.
Namun, faktor biaya tentu tidak bisa dilepaskan dari kualitas pendidikan dan reputasi global.
UTS, misalnya, masuk jajaran 200 besar universitas dunia. Sementara itu, MDIS tetap menjadi pilihan populer di Singapura karena fleksibilitas program dan kemitraannya dengan universitas internasional.
Riwayat pendidikan Gibran di MDIS Singapura dan UTS Insearch Sydney memberikan gambaran menarik tentang bagaimana biaya dan kualitas pendidikan di kedua negara berbeda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh