- DLH menambah tiga unit deodorizer baru sehingga total saat ini ada empat unit yang beroperasi.
- Pemprov DKI melibatkan ahli lingkungan dari ITB untuk memastikan permasalahan yang sempat dikeluhkan warga, terutama terkait bau sampah, telah diperbaiki.
- RDF Plant Rorotan telah dilengkapi Air Pollution Control Devices (APCD) dengan konfigurasi menyeluruh untuk mereduksi polutan secara optimal.
Suara.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto memastikan fasilitas pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara, kini sudah bisa beroperasi dengan aman.
Asep mengatakan, pihaknya melibatkan ahli lingkungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk memastikan permasalahan yang sempat dikeluhkan warga, terutama terkait bau sampah, telah diperbaiki.
"Sejak awal, pembangunan fasilitas ini mempertimbangkan aspek lingkungan dan kesehatan masyarakat. Meski sempat ada kendala pada uji coba pertama, kami terus berbenah dan melakukan evaluasi besar-besaran," kata Asep dalam keterangannya, Selasa (23/9/2025).
Ia menjelaskan, DLH menambah tiga unit deodorizer baru sehingga total saat ini ada empat unit yang beroperasi.
Perangkat tersebut dilengkapi blower, sistem oksidasi lanjutan dengan ozon dan sinar ultraviolet, scrubber, serta filter karbon aktif untuk menetralkan gas penyebab bau.
"Langkah ini menunjukkan keseriusan DLH dalam mereduksi potensi dampak negatif yang dikhawatirkan warga," tegasnya.
Sementara itu, ahli Teknik Lingkungan ITB, Haryo S. Tomo, menilai RDF Rorotan kini aman bagi lingkungan maupun kesehatan masyarakat. Menurutnya, teknologi RDF mengadopsi sistem pengendalian emisi berstandar tinggi yang lazim digunakan di berbagai industri besar.
“RDF Plant Rorotan telah dilengkapi Air Pollution Control Devices (APCD) dengan konfigurasi menyeluruh untuk mereduksi polutan secara optimal,” ujar Haryo.
Haryo memaparkan, RDF Plant menggunakan kombinasi beberapa unit pengendali pencemaran, seperti cyclone, baghouse filter, wet scrubber, wet electrostatic precipitator (wet ESP), hingga filter karbon aktif. Seluruhnya bekerja untuk menyisihkan partikulat, sulfur dioksida (SO), oksida nitrogen (NOx), hingga gas kebauan.
Baca Juga: Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
Dengan begitu, hasil emisi yang dihasilkan tetap sesuai dengan baku mutu yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor 70 Tahun 2016.
“Implementasi teknologi ini telah teruji di sektor industri lain. Bahkan pada industri smelting, efisiensi Wet ESP bisa mencapai lebih dari 98 persen,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Pemuda di Cilincing Dibunuh karena Masalah Cewek, Pembunuhnya Sempat Kabur ke Bengkulu
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Protes Tanggul Viral, KTP Nelayan Cilincing Bakal Dicek, Wamen KKP: Mana Pendatang, Mana Warga Asli
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
Detik-detik Mikrofon Prabowo Mati di KTT PBB, Menlu Sugiono Tegaskan Pesan Palestina Tetap Menggema
-
Bukan Jenderal Biasa, Mengenal Komjen Chryshnanda yang Ditunjuk Pimpin Tim Transformasi Polri
-
Dipimpin Puan Maharani, DPR RI Bakal Sahkan APBN 2026 dan Prolegnas dalam Rapat Paripurna
-
Menteri PPPA Minta Pesantren Jadi Zona Aman dari Bullying, Ingatkan Bahaya Relasi Kuasa
-
Bentuk Pasukan Khusus di Dunia Maya, Cara BNPT Mencegah Radikalisme di Era Tanpa Batas
-
Anhar Gonggong Tertawa Geli Polisi Sita Buku Franz Magnis Suseno: Harusnya Baca Dulu Isinya!
-
Konflik Yalimo Pecah Gegara Ucapan Rasis, Kemensos Siapkan Sembako dan 100 Babi untuk Pesta Damai
-
Dugaan Perubahan Riwayat Pendidikan Gibran, Pengamat: Skandal Besar yang Bisa Guncang KPU!
-
Fakta Baru Suami di Cakung Bakar Istri Hidup-hidup: MA Ditangkap saat Nge-fly Narkoba di WC
-
Indonesia Siap Berkontribusi Nyata Lawan Perubahan Iklim, Begini Caranya!