News / Metropolitan
Rabu, 24 September 2025 | 04:30 WIB
Ilustrasi--Bus Transjakarta berhenti untuk memuat penumpang di Halte Jaga Jakarta, Senen, Jakarta Pusat. [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Dalam sebulan terjadi tiga kali kecelakaan Bus Transjakarta.
  • PT Transjakarta akan  memperketat standar keselamatan layanan.
  • PT Transjakarta bakal asesmen psikologi yang lebih mendalam bagi 11.000 pramudi.

Suara.com - Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza, memastikan pihaknya akan memperketat standar keselamatan layanan usai tiga kecelakaan bus terjadi dalam sebulan terakhir. Langkah utamanya adalah menerapkan asesmen psikologi yang lebih mendalam bagi lebih dari 11.000 pramudi.

Welfizon mengungkapkan, hasil pemeriksaan internal menunjukkan bahwa dua dari tiga kecelakaan disebabkan oleh faktor human error dan kondisi psikologis pramudi yang tidak stabil saat menghadapi situasi genting.

"Kondisi yang terjadi dalam dua kecelakaan terakhir, di mana pada saat pramudi dihadapkan pada kondisi yang cukup genting dan itu menimbulkan kepanikan. Jadi salah satu [bagian] proses pengambilan keputusan yang harus diperkuat, sehingga pada saat dihadapkan pada kondisi-kondisi yang kritis itu tetap bisa lebih tenang," ungkap Welfizon dalam rapat dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Asesmen Psikologi Bekerja Sama dengan KNKT

Untuk mengatasi hal ini, Welfizon menjelaskan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Hasilnya, akan dirancang sebuah modul asesmen baru yang lebih canggih.

"Yang kemarin pada saat bicara dengan KNKT, [disepakati] perlu dibuat yang lebih advance (lanjutan), sehingga aspek psikologis sebelum menaiki kendaraan itu juga bisa dilakukan asesmen dengan baik," kata Welfizon.

Evaluasi ini akan melibatkan lebih dari 11.000 pramudi Transjakarta. Modul baru nantinya tidak hanya akan menguji kemampuan teknis, tetapi juga soft skill dan kesiapan mental.

"Kami targetkan dalam tiga bulan ke depan kita akan punya satu acuan pramudi Transjakarta, baik dari sisi soft skill, technical skill, dan psikologisnya," tambahnya.

Sebagai informasi, rentetan kecelakaan yang memicu evaluasi ini adalah:

Baca Juga: Diduga Cemburu, Suami di Kebon Jeruk Bunuh Istri Lalu Serahkan Diri ke Polisi

  • 6 September: Sebuah bus Transjakarta menabrak toko di Jalan Raya Minangkabau, Jakarta Selatan, menyebabkan seorang penjaga toko terluka.
  • 18 September: Satu unit bus bertabrakan dengan truk di depan RSUD Tarakan, Cideng, Jakarta Pusat.
  • 19 September: Sebuah bus menabrak kios, rumah, serta kendaraan warga di Jalan Raya Stasiun Cakung, Jakarta Timur, mengakibatkan tujuh orang luka-luka.

Load More