- Kementerian ESDM mengumumkan bahwa target puncak emisi nasional (peak emission) bergeser mundur lima tahun.
- Kementerian ESDM mengklaim Indonesia memiliki potensi energi baru dan terbarukan (EBT) yang sangat besar, mencapai total 3.687 gigawatt.
- Pulau Sumatra menjadi wilayah dengan potensi terbesar.
Suara.com - Pemerintah, melalui Kementerian ESDM, mengumumkan bahwa target puncak emisi nasional (peak emission) bergeser mundur lima tahun, dari yang semula ditargetkan tercapai pada 2030 menjadi 2035. Pergeseran ini membuat upaya Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 menjadi semakin menantang.
Informasi ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, dalam acara 'Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2025' di Jakarta, Senin (6/10/2025).
"Dengan berat hati kami laporkan bahwa peak emission bergeser ke 2035. Ini PR besar," kata Eniya.
Peak emission adalah titik tertinggi volume emisi yang dilepaskan suatu negara sebelum trennya mulai menurun secara konsisten. Dengan mundurnya target ini, Eniya menyebut upaya yang harus dilakukan menjadi jauh lebih berat.
"Upaya kita memang harus sangat cepat... kita harus menurunkan emisi lebih kencang lagi dengan cara menggandakan proses efisiensi energi dan menaikkan tiga kali lipat [kapasitas] energi terbarukan yang saat ini sudah ada," ujarnya.
Potensi Energi Terbarukan Jadi Harapan
Meskipun tantangannya berat, Eniya menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi energi baru dan terbarukan (EBT) yang sangat besar, mencapai total 3.687 gigawatt (GW). Pulau Sumatra menjadi wilayah dengan potensi terbesar.
Berikut adalah rincian potensi EBT nasional:
- Tenaga Surya: Menjadi potensi terbesar.
- Tenaga Angin: Potensi sebesar 155 GW.
- Tenaga Air (Hydro): Potensi sebesar 95 GW.
- Energi Laut: Potensi arus laut mencapai 63 GW.
- Bioenergi: Potensi sebesar 57 GW.
- Panas Bumi: Meskipun potensinya relatif kecil (24 GW), namun tetap krusial karena bersifat base load (stabil 24 jam).
Eniya menambahkan, komitmen pemerintah menuju NZE juga tercermin dari terbitnya Peraturan Menteri ESDM baru tentang Transisi Energi. Salah satu poin signifikan dalam aturan tersebut adalah rencana pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara.
Baca Juga: Rekan Cristiano Ronaldo Resmi Dimainkan Herve Renard Lawan Timnas Indonesia
"Jadi ada moratorium dari PLTU yang saat ini dilakukan. Tetapi masih ada sedikit [proyek yang berjalan] karena pada masa 10 tahun yang lalu masih ada pembangunan [program] 35 ribu megawatt dari PLTU. Nah ini masih sisa sekarang, dan kita dorong masuk ke energi terbarukan lebih banyak," pungkas Eniya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP
-
Di Depan Perwakilan Keluarga, Polisi Akui Belum Temukan HP Pribadi Arya Daru
-
Demo di DPR, Koalisi Sipil hingga Mahasiswa Desak Hentikan Represi dan Bebaskan Tahanan Politik
-
HUT ke-80 TNI di Monas Hasilkan 126,65 Ton Sampah!