- Ikrar Nusa Bakti menyoroti minimnya meritokrasi dalam pemilihan pejabat di era pemerintahan Prabowo.
- Prabowo disebut masih banyak melakukan pengangkatan pejabat dengan pendekatan pembagian kursi untuk partai.
- Menurutnya, sebagian besar pengganti para pejabat yang diturunkan merupakan orang kepercayaan Presiden terpilih Prabowo.
Suara.com - Di tengah hasil data survei yang menunjukkan tingginya kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, kritik tajam justru dilontarkan Profesor Riset Politik LIPI, Ikrar Nusa Bakti.
Ia menyoroti minimnya meritokrasi dalam pemilihan pejabat di era pemerintahan Prabowo.
Ikrar mengaku tidak sepenuhnya mempercayai hasil survei, melihat proses pemilihan pejabat yang dinilai kurang didasarkan pada kemampuan dan kualifikasinya.
“Pengangkatan (pejabat) ini apakah didasari juga oleh merit system? Persoalan merit system itu kan perlu ya,” ujar Ikrar, dalam podcast kanal Youtube Abraham Samad SPEAK UP dikutip Senin (13/10/2025).
Adapun kecurigaan bahwa Prabowo masih banyak melakukan pengangkatan pejabat dengan pendekatan pembagian kursi untuk partai.
Menurutnya, sebagian besar pengganti para pejabat yang diturunkan merupakan orang kepercayaan Presiden terpilih Prabowo.
“Tidak sedikit ada menteri yang kemudian diturunkan, penggantinya kan sebagian besar orang kepercayaan dia, nggak jadi masalah asalkan memang capable,” ungkap Ikrar.
Lebih lanjut, Ikrar secara spesifik menyebut nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia dan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni sebagai pejabat yang mendapat “nilai merah”, berdasar dari hasil survei yang ia miliki.
Seharusnya kata dia, perlu adanya evaluasi pada kinerja para menteri yang dianggap buruk.
Baca Juga: Dapat Undangan Khusus, Prabowo Bertolak ke Mesir Hari Ini Hadiri KTT Perdamaian Gaza
“Ini kan ada berapa komposisi, bagaimana dia di mata masyarakat, bagaimana kedekatan dia sama masyarakat, apakah kemudian dia juga memiliki suatu kecakapan atau nggak ya,” jelas Ikrar.
Oleh karena itu, ia mengamini saat moderator menanyakan apakah sejumlah menteri dengan “nilai merah” berdasarkan hasil survei, sudah harus diganti atau di-reshuffle.
“Yang merah aja itu ditanganin, udah membuat orang paling nggak merasa lega,” tegasnya.
Selain itu, adanya pergantian atau reshuffle yang sebelumnya dilakukan Presiden ke-8 RI Prabowo, membuat Ikrar menantikan pergantian pejabat yang ia sebut sebagai bagian dari “Geng Solo”.
Namun ia menganggap masih banyak orang-orang Jokowi menduduki jabatan penting dalam pemerintahan.
“Dalam pergantian-pergantian ini buat saya, kita tunggu-tunggu ini, kapan gitu orang-orang yang benar-benar orangnya Jokowi itu, katanya mau dibersihkan, ‘Geng Solo’,” kata Ikrar.
Berita Terkait
-
Beberkan Alasan Prabowo Copot Kepala Bapanas, Istana: Penugasan di Tempat Lain
-
Prabowo Kumpulkan Kabinet: Bahas DHE dan Stabilitas Keuangan, Kebijakan Baru Segera Diumumkan?
-
Indonesia Siap Kirim 20 Ribu Pasukan ke Gaza, Prabowo Minta TNI Bersiap
-
Dapat Undangan Khusus, Prabowo Bertolak ke Mesir Hari Ini Hadiri KTT Perdamaian Gaza
-
Prabowo Apresiasi Permainan Timnas meski Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Polisi Ungkap Alasan Tak Mau Gegabah Usut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Keluarga Korban Jadi Prioritas
-
Keracunan MBG Masih Terjadi, JPPI Catat Ribuan Orang Jadi Korban dalam Sepekan
-
Geger Kematian Siswa SMP di Grobogan, Diduga Dibully di Sekolah, Polisi Periksa 9 Saksi
-
Usut Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Panggil Anggota DPRD Mojokerto
-
Fakta Baru Kematian Siswa SMP Grobogan: Di-bully Lalu Diadu Duel, Tulang Tengkuk Patah
-
Awas Kejebak Macet! Proyek Galian Tutup Jalan Arjuna Selatan, Mobil Dialihkan ke Jalur Lain
-
BGN Latih 10 Ribu Petugas SPPG untuk Tekan Risiko KLB Keracunan Makanan
-
Istana Kaji Usulan DPR Naikkan Status Bulog jadi Kementerian
-
Diungkap KPK, 57,33 Persen Pegawai Lihat Pejabat Menyalahgunakan Anggaran untuk Kepentingan Pribadi
-
Skandal Haji Rp1 Triliun: KPK Garap Anggota DPRD Mojokerto, 400 Travel dan 13 Asosiasi Terseret