News / Nasional
Senin, 13 Oktober 2025 | 12:21 WIB
Profesor Riset Politik LIPI, Ikrar Nusa Bakti. (tangkap layar/ Yutube Abraham Samad SPEAK UP)
Baca 10 detik
  • Ikrar Nusa Bakti menyoroti minimnya meritokrasi dalam pemilihan pejabat di era pemerintahan Prabowo.
  • Prabowo disebut masih banyak melakukan pengangkatan pejabat dengan pendekatan pembagian kursi untuk partai.
  • Menurutnya, sebagian besar pengganti para pejabat yang diturunkan merupakan orang kepercayaan Presiden terpilih Prabowo.

Suara.com - Di tengah hasil data survei yang menunjukkan tingginya kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, kritik tajam justru dilontarkan Profesor Riset Politik LIPI, Ikrar Nusa Bakti.

Ia menyoroti minimnya meritokrasi dalam pemilihan pejabat di era pemerintahan Prabowo.

Ikrar mengaku tidak sepenuhnya mempercayai hasil survei, melihat proses pemilihan pejabat yang dinilai kurang didasarkan pada kemampuan dan kualifikasinya.

“Pengangkatan (pejabat) ini apakah didasari juga oleh merit system? Persoalan merit system itu kan perlu ya,” ujar Ikrar, dalam podcast kanal Youtube Abraham Samad SPEAK UP dikutip Senin (13/10/2025).

Adapun kecurigaan bahwa Prabowo masih banyak melakukan pengangkatan pejabat dengan pendekatan pembagian kursi untuk partai.

Menurutnya, sebagian besar pengganti para pejabat yang diturunkan merupakan orang kepercayaan Presiden terpilih Prabowo.

“Tidak sedikit ada menteri yang kemudian diturunkan, penggantinya kan sebagian besar orang kepercayaan dia, nggak jadi masalah asalkan memang capable,” ungkap Ikrar.

Lebih lanjut, Ikrar secara spesifik menyebut nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia dan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni sebagai pejabat yang mendapat “nilai merah”, berdasar dari hasil survei yang ia miliki.

Seharusnya kata dia, perlu adanya evaluasi pada kinerja para menteri yang dianggap buruk.

Baca Juga: Dapat Undangan Khusus, Prabowo Bertolak ke Mesir Hari Ini Hadiri KTT Perdamaian Gaza

“Ini kan ada berapa komposisi, bagaimana dia di mata masyarakat, bagaimana kedekatan dia sama masyarakat, apakah kemudian dia juga memiliki suatu kecakapan atau nggak ya,” jelas Ikrar.

Oleh karena itu, ia mengamini saat moderator menanyakan apakah sejumlah menteri dengan “nilai merah” berdasarkan hasil survei, sudah harus diganti atau di-reshuffle.

“Yang merah aja itu ditanganin, udah membuat orang paling nggak merasa lega,” tegasnya.

Presiden RI Prabowo Subianto melantik sejumlah pejabat di Istana Negara, Jakarta. (Suara.com/Novoan)

Selain itu, adanya pergantian atau reshuffle yang sebelumnya dilakukan Presiden ke-8 RI Prabowo, membuat Ikrar menantikan pergantian pejabat yang ia sebut sebagai bagian dari “Geng Solo”.

Namun ia menganggap masih banyak orang-orang Jokowi menduduki jabatan penting dalam pemerintahan.

“Dalam pergantian-pergantian ini buat saya, kita tunggu-tunggu ini, kapan gitu orang-orang yang benar-benar orangnya Jokowi itu, katanya mau dibersihkan, ‘Geng Solo’,” kata Ikrar.

Load More