- Fakta-fakta baru yang mengejutkan di balik kasus kematian RTA (14), seorang terapis yang ditemukan tewas di Pasar Minggu.
- Korban diketahui mendapatkan pekerjaan sebagai terapis di Delta Spa melalui aplikasi TikTok.
- Jasad RTA ditemukan pada Kamis (2/10/2025) pagi di sebuah lahan kosong di Pejaten Barat.
Suara.com - Polisi mengungkap fakta-fakta baru yang mengejutkan di balik kasus kematian RTA (14), seorang terapis yang ditemukan tewas di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Korban diketahui mendapatkan pekerjaan sebagai terapis di Delta Spa melalui aplikasi TikTok. Selain itu, pihak keluarga menyebut korban sempat merasa tertekan karena diancam denda Rp 50 juta jika ingin berhenti bekerja.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicholas Ary Lilipaly, mengatakan bahwa informasi mengenai denda Rp 50 juta ini masih didalami secara serius oleh penyidik.
"Itu informasi baru sepihak dari keluarga korban. Kami terus mendalami itu, apakah informasi ini benar atau tidak," ujar Nicholas kepada wartawan, Senin (13/10/2025).
Karena adanya dugaan eksploitasi ini, penyidik kini juga menelusuri kemungkinan adanya unsur Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
"Kami menggunakan pasal eksploitasi anak, TPPO... dan juga UU Perlindungan Anak," katanya.
Direkrut Melalui TikTok
Fakta baru lainnya adalah mengenai proses perekrutan korban. Kanit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu, menyebut bahwa berdasarkan keterangan keluarga, korban yang masih di bawah umur ini mendapatkan pekerjaan tersebut dari unggahan di TikTok.
"Sejauh ini kami baru dapat satu informasi... bahwa korban mendapatkan informasi terkait pekerjaan itu dari TikTok," ungkap Citra kepada wartawan, Selasa (14/10/2025).
Pihak manajemen Delta Spa sendiri telah mengonfirmasi bahwa korban memang merupakan salah satu terapis di tempat mereka.
Baca Juga: Sampel Organ Tubuh Diperiksa RS Polri, Terapis ABG di Pejaten Jaksel Tewas Diracun?
Sebagai informasi, jasad RTA ditemukan pada Kamis (2/10/2025) pagi di sebuah lahan kosong di Pejaten Barat. Penemuan ini berawal dari laporan warga yang mendengar teriakan perempuan sekitar pukul 04.00 WIB.
Saat ditemukan, kondisi korban mengenaskan. Meskipun sempat muncul dugaan korban tewas karena melompat dari atas ruko, polisi menegaskan penyebab pasti kematian masih menunggu hasil autopsi resmi dari RS Polri Kramat Jati.
Hingga kini, total 15 saksi telah diperiksa, termasuk sesama terapis dan pihak manajemen tempat kerja korban.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
Terkini
-
Pramono Anung Janji Bongkar Tiang Monorel Mangkrak Mulai Januari 2026
-
Modus Kasih Duit, ABG di Cilincing Bunuh Siswi SD usai Dilecehkan: Bantal-Kabel jadi Alat Membunuh?
-
Bocor, Apa Isi Percakapan Prabowo dan Trump yang Jadi Sorotan Media Inggris?
-
Bagaimana Peneliti BRIN Gunakan Data Warna Laut untuk Perkuat Ekonomi Biru, Intip Caranya
-
Keji! Remaja 16 Tahun di Cilincing Bunuh dan Lecehkan Bocah SD, Modusnya Janjikan Baju Baru
-
Cak Imin Ungkap Realitas Pesantren: Mayoritas Santri dari Keluarga Miskin, Ijazah Bukan Prioritas
-
Sampel Organ Tubuh Diperiksa RS Polri, Terapis ABG di Pejaten Jaksel Tewas Diracun?
-
Pelajar SMA Indonesia Raih Empat Besar Dunia di Ajang Robotik Internasional Jepang
-
Utang Whoosh Rp116 T Jadi Bom Waktu, Agus Pambagio: Jokowi Gak Mau Dengar Saya dan Pak Jonan
-
Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan LNG, KPK Periksa Didik Sasongko Widi