- Saksi menangis saat membela mantan direksi ASDP di sidang korupsi.
- Para saksi memuji integritas dan terobosan para terdakwa selama memimpin.
- Tiga mantan direksi ASDP didakwa merugikan negara Rp1,253 triliun.
Kesaksian tidak hanya berhenti pada pembelaan personal. Para saksi silih berganti membeberkan integritas dan gebrakan positif yang dilakukan para terdakwa selama memimpin ASDP.
Shelvy Arifin, Sekretaris Perusahaan, sambil menangis menceritakan bagaimana ia direkrut sebagai staf biasa tujuh tahun lalu dan bisa meniti karier hingga posisi puncak berkat dorongan dan tempaan dari Ira Puspadewi.
“Berkat dorongan para direksi, Kini saya bisa naik menjadi sekretaris perusahaan atau biasa disebut direktur minus setengah. Semua itu berkat tempaan ibu Ira dan para direktur lainnya,” ujar Shelvy.
Ia juga mengungkap salah satu ajaran yang dijunjung tinggi di masa kepemimpinan para terdakwa, yakni transparansi.
Seorang direktur yang bertemu pihak lain harus selalu didampingi oleh direktur lainnya untuk menjaga akuntabilitas.
Prinsip ini diperkuat oleh kesaksian Captain Luthfi Pratama Adi Subarkah, Vice President Operasional ASDP sekaligus Ketua Serikat Pekerja yang menaungi 4.000 karyawan.
“Zero fraud itulah yang selalu diajarkan para direktur,” kata Captain Luthfi.
Luthfi bahkan mengklaim bahwa di bawah kepemimpinan Ira, Yusuf, dan Harry, ASDP mencapai performa tertingginya pada tahun 2022, setahun setelah akuisisi PT JN.
“Kami terima bonus 35-40 persen (dari pendapatan)?” ungkapnya.
Salah satu terobosan terbesar yang disorot adalah penghapusan premanisme dalam penjualan tiket melalui sistem online.
Data ASDP menyebutkan, saat musim liburan, omzet penjualan tiket bisa mencapai Rp 5 miliar per hari.
Bisa dibayangkan betapa besar potensi kebocoran uang negara yang berhasil dihentikan oleh sistem yang dibangun di era kepemimpinan para terdakwa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara