- Najelaa Shihab mengakui menjadi anggota grup WhatsApp bentukan Nadiem Makarim, namun secara tegas membantah keterlibatannya dalam pembahasan proyek pengadaan Chromebook
- Peran Najelaa dalam grup tersebut terbatas pada pemberian masukan dan kajian seputar substansi kebijakan pendidikan, bukan pengadaan sarana dan prasarana
- Pengacara Nadiem Makarim menyatakan grup 'Mas Menteri Core Team' dibentuk untuk merumuskan program pendidikan secara umum, dan tidak pernah membahas pengadaan merek laptop tertentu
Suara.com - Pendiri Sekolah Cikal, Najelaa Shihab, akhirnya buka suara terkait namanya yang terseret dalam pusaran kasus pengadaan Laptop Chromebook. Ia membenarkan keanggotaannya dalam grup WhatsApp yang dibentuk eks Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, namun membantah keras terlibat dalam pembahasan proyek yang kini diusut Kejaksaan Agung (Kejagung) itu.
Najelaa menjelaskan bahwa perannya dalam grup tersebut, bersama puluhan mitra pendidikan independen lainnya, adalah memberikan saran dan kajian kebijakan pendidikan sesuai kapasitasnya di Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK).
"Saya bersama total puluhan orang lainnya ada di beberapa WA grup bersama Nadiem Makarim maupun mitra-mitra pendidikan independen dan eksternal, serta pejabat-pejabat kementerian selain Nadiem Makarim," ujar Najelaa dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/10/2025).
Namun, ia menegaskan bahwa diskusi dalam grup tersebut tidak pernah menyentuh ranah pengadaan sarana dan prasarana, termasuk laptop Chromebook yang menjadi biang masalah.
"Saya tidak pernah ikut membahas baik secara langsung maupun dalam WA grup khusus tentang persiapan atau perencanaan pengadaan Chromebook dan peralatan Teknologi Informasi," tegasnya.
"Karena program ini bukan lah merupakan bagian dari lingkup pekerjaan PSPK yaitu substansi kebijakan pendidikan, bukan sarana dan prasarana," tambahnya.
Nama Najelaa sebelumnya mencuat setelah pengacara Nadiem Makarim, Tabrani Aby, mengungkap keberadaan grup WhatsApp bernama 'Mas Menteri Core Team'. Menurut Tabrani, grup ini dibentuk Nadiem pada 28 Agustus 2019 untuk mengumpulkan para ahli pendidikan guna merumuskan gagasan dan program kerja setelah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo.
"Atas dasar itulah maka Pak Nadiem mengumpulkan orang-orang yang ahli di bidang itu untuk mempersiapkan atau membuat gagasan serta hal yang terkait dengan arahan Pak Jokowi. Terutama dalam konsep Nawacita, program RPJM 5 tahun," jelas Tabrani dalam konferensi pers.
Ia menyebut grup tersebut diisi oleh beberapa staf khusus Nadiem serta ahli pendidikan seperti Najelaa Shihab. Namun, Tabrani mengklaim diskusi di dalamnya hanya sebatas rencana program besar seperti sistem zonasi, ujian nasional, hingga penggunaan dana BOS, bukan pengadaan perangkat teknologi spesifik.
Baca Juga: Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
"Konteksnya itu sebenarnya bagaimana menciptakan sesuatu sistem pendidikan yang didukung dengan teknologi, awalnya seperti itu. Jadi tidak ada juga soal harus menggunakan Chrome atau juga untuk mengadakan Chromebook seperti itu," tuturnya.
Berita Terkait
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab Terseret Pusaran Korupsi Chromebook Nadiem
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri', Pengacara Nadiem Bantah Atur Proyek Chromebook
-
Nadiem Makarim Tersandung Skandal Laptop Chromebook, Begini Proses Pengadaan Barang Versi LKPP
-
Nadiem Makarim Akan Jalani Operasi Ambeien Tahap Kedua, Bakal Dibantarkan Lagi?
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Septian Seto Kupas Masalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Bukan Jebakan Utang, Tapi...
-
Skandal Jet Pribadi Pimpinan KPU RI, KPK: Kami Siap Pelajari Putusan DKPP
-
Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, Fadli Zon ke Generasi Muda: Kalian Penentu Sejarah
-
Skandal Makan Bergizi Gratis? BGN Stop Operasi Ratusan Dapur, Unggah Foto dan Video Jadi Wajib!
-
Tragis! Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung, Sempat Terserempet Motor
-
Ciliwung Meluap usai Hujan Deras, 20 RT di Jakarta Terendam Banjir
-
Karen Agustiawan Sebut Pemerintah Lempar Tanggung Jawab ke Pertamina soal Sewa Tangki BBM
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Hujan Hingga Malam Hari
-
Kemenko PMK Kembangkan Sistem Berbasis AI untuk Pantau Layanan Anak Usia Dini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!