- Menteri PPPA Arifah Fauzi memastikan lingkungan SMAN 72 Jakarta sudah aman setelah ledakan dan kegiatan belajar di sekolah akan kembali dimulai pada Senin.
- Ia menyebut sebagian besar kerusakan telah diperbaiki dan menekankan pentingnya pemulihan trauma bagi siswa serta guru.
- Kemen PPPA juga menyiapkan pendampingan psikososial dan terus berkoordinasi dengan pihak sekolah agar proses belajar mengajar berlangsung aman dan nyaman.
Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, memastikan bahwa kondisi lingkungan di SMAN 72 Jakarta telah aman. Sehingga proses belajar mengajar akan segera dimulai pada Senin (10/11) besok dengan memastikan seluruh aspek keamanan dan kenyamanan telah terpenuhi.
Arifah berpesan, agar kegiatan belajar berjalan dengan aman, tanpa menimbulkan kekhawatiran bagi siswa maupun guru.
“Kita tadi berdiskusi dengan pihak Sekolah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempersiapkan kegiatan belajar mengajarkan hari Senin besok. Kemen PPPA akan terus berkoordinasi dengan pihak sekolah,” kata Arifah usai berkunjung langsung ke SMAN 72 Jakarta pada Sabtu (9/11/2025).
Dia menyebutkan kalau sebagian besar kerusakan telah diperbaiki oleh pihak kepolisian. Menurutnya, perbaikan memang perly cepat dilakukan. Tujuannya, tidak hanya agar proses belajar mengajar bisa segera dilakukan kembali, tapi juga upaya mempercepat pemulihan para korban dan saksi dari rasa trauma.
"Sekaligus memastikan memori buruk dari peristiwa tersebut tidak mengganggu kegiatan pembelajaran di sekolah,” ucapnya.
Arifah menambahkan, Kemen PPPA siap memberikan bantuan berupa pendampingan psikososial, termasuk melibatkan konselor dan tenaga ahli untuk memastikan kondisi emosional para siswa dan guru tetap stabil. Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan aman bagi anak.
"Yang perlu mendapatkan perlindungan dan pemulihan bukan hanya yang sekarang ada di rumah sakit, tetapi anak-anak yang ada di sekolah ini juga butuh pemulihan. Jadi ini tadi kita sedang diskusikan apa yang baiknya kita lakukan baik terhadap guru, terhadap siswa, dan juga terhadap keluarga," katanya.
Diskusi dengan pihak sekolah masih akan dilakukan hari ini. Arifah mengatakan rencana itu perlu dimatangkan agar pelaksanaan belajar mengajar nantinya bisa berjalan dengan lancar dan aman.
Baca Juga: Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?