News / Metropolitan
Sabtu, 08 November 2025 | 20:56 WIB
Densus 88 terlibat dalam penyelidikan soal motif pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta. [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja].
Baca 10 detik
  • Polda Metro Jaya mengatakan Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Densus 88 terlibat dalam mendalami motif pelaku peledakan di SMAN 72.

  • Terduga pelaku dalam peristiwa ledakan itu merupakan siswa SMA Negeri 72 Jakarta, dan duduk di kelas XII.

  • Terdapat 96 korban dalam ledakan di SMAN 72 itu. 

Suara.com - Densus 88 Antiteror masih menelusuri motif terduga pelaku peledakan di SMA Negeri 72 Jakarta. Termasuk apakah terduga pelaku memiliki afiliasi dengan kelompok ekstrimis tertentu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto menyebut penelusuran itu turut melibatkan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

"Untuk motif masih didalami oleh Densus 88 dan Krimum Polda Metro Jaya," kata Budi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (8/11/2025).

Terduga pelaku dalam peristiwa ledakan itu merupakan siswa SMA Negeri 72 Jakarta, dan duduk di kelas XII. Kondisinya saat ini sudah dalam keadaan sadar, tapi masih membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit.

Sejauh ini sejumlah barang bukti telah disita oleh kepolisian, beberapa di antaranya catatan hingga sosial media terduga pelaku. Sejumlah alat bukti akan didalami apakah memiliki keterkaitan dengan kelompok ekstrimis tertentu.

Terkait dengan serbuk yang ditemukan di lokasi kejadian, saat masih dalam proses pemeriksaan oleh Pusat Laboratorium Forensik atau Puslabor Polri. Belum dapat dipastikan apakah serbuk itu merupakan bahan peledak dalam peristiwa itu.

"Karena memang secara scientific investigation, pelaksanaan pengelolaan barang bukti ini adalah kewenangan di Puslabfor," ujar Budi.

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, peristiwa ledakan terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025). Ledakan terjadi di salah satu masjid di area sekolah menjelang salat Jumat. Terduga pelaku diketahui merupakan siswa kelas XII di SMA Negeri 72 Jakarta.

Setidaknya terdapat 96 korban dalam peristiwa itu. Namun sebagian besar sudah kembali ke rumah masing-masing. Sebanyak 29 orang di antaranya hingga Sabtu (8/11) masih menjalani rawat inap di tiga rumah sakit di Jakarta.

Baca Juga: Banyak Siswa SMAN 72 Korban Bom Rakitan Alami Gangguan Pendengaran, 7 Dioperasi karena Luka Parah

Load More