News / Nasional
Minggu, 16 November 2025 | 11:38 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem dan petir. (Pixabay/ AbelEscobar)
Baca 10 detik
  • BMKG mendeteksi dua Bibit Siklon Tropis, yaitu 97S di sekitar 11.8°LS 120.8°BT dan 98S di barat daya Bengkulu.
  • Kedua bibit siklon memiliki potensi rendah berkembang dalam 72 jam.
  • Dampak 97S meliputi NTT dan Jawa bagian selatan; sementara 98S berdampak pada Bengkulu, Lampung, Banten, dan Jawa Barat.

Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan temuan dua Bibit Siklon Tropis, yaitu 97S dan 98S, yang saat ini aktif di perairan dekat Indonesia.

Meskipun Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menyebutkan bahwa kedua bibit siklon ini memiliki potensi rendah untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 72 jam ke depan, dampak langsung maupun tidak langsung yang ditimbulkan dipastikan signifikan memicu kondisi cuaca ekstrem di sejumlah daerah.

Berdasarkan hasil pemantauan Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta per Sabtu (15/11), pusat sistem bibit siklon 97S terdeteksi di sekitar 11.8°LS dan 120.8°BT.

Bibit ini bergerak dengan kecepatan angin maksimum mencapai 25 knot (sekitar 46 km/jam) dan tekanan udara minimum 1009 hPa.

Dampak tidak langsung dari 97S meliputi:

  • Hujan Lebat hingga Sangat Lebat: Berpotensi terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
  • Hujan Sedang hingga Lebat: Berpotensi melanda Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
  • Angin Kencang: Diperkirakan terjadi di wilayah NTT dan NTB.
  • Gelombang Tinggi (1,25–2,5 meter): Berpotensi melanda Samudra Hindia Selatan Jawa hingga NTT, Perairan Selatan Jawa hingga NTT, Selat Bali bagian Selatan hingga Selat Sumba bagian Barat, dan Laut Sawu hingga Minggu, 16 November 2025.
     

Ancaman 98S di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu

Di saat yang sama, Bibit Siklon Tropis 98S juga terpantau aktif di Samudra Hindia barat daya Bengkulu sejak 15 November 2025 pukul 01.00 WIB.

Pusat sistem 98S saat ini berada di sekitar 8.2°LS dan 101.4°BT, dengan kecepatan angin maksimum 20 knot (37 km/jam) dan tekanan minimum 1007 hPa.

Dampak tidak langsung yang diakibatkan oleh 98S meliputi:

Baca Juga: Prediksi Cuaca Hari Ini 12 November 2025: BMKG Rilis Peringatan Cuaca Ekstrem

  • Hujan Sedang – Lebat: Berpotensi terjadi di wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, dan Jawa Barat.
  • Angin Kencang: Di wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, dan pesisir selatan Jawa Barat.Potensi Gelombang Sedang (1,25–2,5 meter): Di Samudra Hindia barat Aceh hingga Bengkulu, Perairan barat Aceh hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, dan Samudra Hindia selatan Jawa Barat.
  • Potensi Gelombang Tinggi (2,5–4,0 meter): Di Samudra Hindia barat Lampung dan Samudra Hindia selatan Jawa Barat.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, secara khusus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.

Masyarakat, terutama nelayan, operator transportasi laut, dan pihak yang terkait dengan penanggulangan bencana, diminta siaga terhadap potensi peningkatan tinggi gelombang di perairan selatan Indonesia yang dapat dipengaruhi oleh kedua sistem ini.

Andri menegaskan bahwa BMKG melalui TCWC Jakarta akan terus melakukan pemantauan intensif dan berkelanjutan terhadap perkembangan 97S dan 98S.

Masyarakat diimbau untuk memantau pembaruan terkini dan peringatan dini secara berkala melalui kanal resmi BMKG (situs, media sosial @infoBMKG, dan aplikasi InfoBMKG) untuk tindakan mitigasi yang cepat dan tepat.

Load More