- SPPG di Bogor ditutup sementara oleh Badan Gizi Nasional sebagai buntut dari kasus keracunan massal yang menimpa puluhan siswa sekolah
- Kepala BGN mengakui telah menerima laporan terkait menu yang tidak layak seminggu sebelum insiden terjadi, mengindikasikan adanya kelalaian dalam pengawasan
- Kesaksian guru di lokasi kejadian memperkuat dugaan makanan basi, dengan temuan aroma tidak sedap seperti "bau bangkai" pada menu ayam yang disajikan kepada siswa
Suara.com - Badan Gizi Nasional (BGN) akhirnya mengambil tindakan tegas dengan menutup sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Bogor.
Langkah ini diambil menyusul insiden keracunan massal yang membuat puluhan siswa SD dan SMA terkapar setelah menyantap makanan dari program tersebut.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengonfirmasi penutupan operasional SPPG tersebut sebagai respons cepat atas kejadian yang mencoreng program pemenuhan gizi anak sekolah.
"Sudah, sudah (ada penindakan). Setop sementara," tegas Dadan saat dihubungi di Jakarta Pusat, Senin (17/11/2025).
Yang lebih mengejutkan, Dadan mengakui bahwa pihaknya sebenarnya telah mengendus adanya masalah pada menu yang disajikan oleh SPPG tersebut jauh sebelum insiden keracunan meledak. Namun, BGN terlambat bertindak.
"Seminggu lalu terus terang saya sudah dapat laporan kalau SPPG itu memberikan menu yang kurang patut. Cuma belum sempat kami turunkan tim, sudah kejadian (keracunan). Pasti menyalahi SOP," ujarnya.
Menurut laporan dari Dinas Pendidikan Kota Bogor, sekitar 50 siswa dari jenjang SD hingga SMA mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi Makanan Bergizi (MBG) pada hari Jumat (14/11).
Para korban segera dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Kecurigaan terhadap kualitas makanan diperkuat oleh kesaksian langsung dari lokasi. Rangga Putra, seorang guru yang juga menjabat sebagai Satgas Pelajar di SMK PUI, memberikan testimoni mengerikan tentang menu ayam bakar yang ia konsumsi bersama para siswa.
Baca Juga: Luncurkan Kampanye Makan Bergizi Hak Anak Indonesia, BGN: Akses Gizi Bukan Bantuan
"Pas saya buka menunya, ada yang ayam bakar, sebagian ayam goreng. Saya makan yang ayam bakar. Awalnya memang biasa saja, tapi pas mau habis itu kok yang bagian paling bawah itu (daging) langsung kecium bau-bau bangkainya," ungkap Rangga.
Berita Terkait
-
Kepala BGN Ungkap Rahasia di Balik Insentif Rp6 Juta per Hari untuk Dapur MBG
-
Luncurkan Kampanye Makan Bergizi Hak Anak Indonesia, BGN: Akses Gizi Bukan Bantuan
-
Viral Usul Ganti Ahli Gizi dengan Lulusan SMA, Ini Klarifikasi Lengkap Wakil Ketua DPR Cucun
-
Heboh Sebut Ahli Gizi Tak Penting, Wakil Ketua DPR Cucun Minta Maaf, Langsung Gelar Rapat Penting
-
5 Fakta Mahasiswi Universitas Unpak Bogor: Surat Pilu Ditemukan, 'Maaf Ayah, Ibu, Mental Ira Hancur'
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Anak Legislator di Sulsel Kelola 41 SPPG, Kepala BGN Tak Mau Menindak: Mereka Pahlawan
-
KPK Akui Belum Endus Keterlibatan Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Pengadaan Jalan Sumut
-
Luncurkan Kampanye Makan Bergizi Hak Anak Indonesia, BGN: Akses Gizi Bukan Bantuan
-
Bertemu di Istana, Ini yang Dibas Presiden Prabowo dan Dasco
-
Poin Pembahasan Penting Prabowo-Dasco di Istana, 4 Program Strategis Dikebut Demi Rakyat
-
Dituduh Punya Ijazah Doktor Palsu, Arsul Sani Tak akan Lapor Balik: Kalau MK kan Nggak Bisa
-
Viral Usul Ganti Ahli Gizi dengan Lulusan SMA, Ini Klarifikasi Lengkap Wakil Ketua DPR Cucun
-
Heboh Sebut Ahli Gizi Tak Penting, Wakil Ketua DPR Cucun Minta Maaf, Langsung Gelar Rapat Penting
-
Minta Pramono Naikkan Upah Jadi Rp6 Juta, Buruh Sesalkan UMP DKI Kalah dari Bekasi-Karawang
-
Tiap Meter Persegi di Jabodetabek Tercemar 4 Puntung Rokok, Perusahaan Ini Juaranya