News / Nasional
Senin, 17 November 2025 | 20:06 WIB
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. (Instagram/@kemensetneg.ri)
Baca 10 detik
  • SPPG di Bogor ditutup sementara oleh Badan Gizi Nasional sebagai buntut dari kasus keracunan massal yang menimpa puluhan siswa sekolah
  • Kepala BGN mengakui telah menerima laporan terkait menu yang tidak layak seminggu sebelum insiden terjadi, mengindikasikan adanya kelalaian dalam pengawasan
  • Kesaksian guru di lokasi kejadian memperkuat dugaan makanan basi, dengan temuan aroma tidak sedap seperti "bau bangkai" pada menu ayam yang disajikan kepada siswa

Suara.com - Badan Gizi Nasional (BGN) akhirnya mengambil tindakan tegas dengan menutup sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Bogor.

Langkah ini diambil menyusul insiden keracunan massal yang membuat puluhan siswa SD dan SMA terkapar setelah menyantap makanan dari program tersebut.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengonfirmasi penutupan operasional SPPG tersebut sebagai respons cepat atas kejadian yang mencoreng program pemenuhan gizi anak sekolah.

"Sudah, sudah (ada penindakan). Setop sementara," tegas Dadan saat dihubungi di Jakarta Pusat, Senin (17/11/2025).

Yang lebih mengejutkan, Dadan mengakui bahwa pihaknya sebenarnya telah mengendus adanya masalah pada menu yang disajikan oleh SPPG tersebut jauh sebelum insiden keracunan meledak. Namun, BGN terlambat bertindak.

"Seminggu lalu terus terang saya sudah dapat laporan kalau SPPG itu memberikan menu yang kurang patut. Cuma belum sempat kami turunkan tim, sudah kejadian (keracunan). Pasti menyalahi SOP," ujarnya.

Menurut laporan dari Dinas Pendidikan Kota Bogor, sekitar 50 siswa dari jenjang SD hingga SMA mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi Makanan Bergizi (MBG) pada hari Jumat (14/11).

Para korban segera dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Kecurigaan terhadap kualitas makanan diperkuat oleh kesaksian langsung dari lokasi. Rangga Putra, seorang guru yang juga menjabat sebagai Satgas Pelajar di SMK PUI, memberikan testimoni mengerikan tentang menu ayam bakar yang ia konsumsi bersama para siswa.

Baca Juga: Luncurkan Kampanye Makan Bergizi Hak Anak Indonesia, BGN: Akses Gizi Bukan Bantuan

"Pas saya buka menunya, ada yang ayam bakar, sebagian ayam goreng. Saya makan yang ayam bakar. Awalnya memang biasa saja, tapi pas mau habis itu kok yang bagian paling bawah itu (daging) langsung kecium bau-bau bangkainya," ungkap Rangga.

Load More