-
Korban diperkirakan tewas sepekan sebelum ditemukan dalam kondisi terbungkus plastik dan karung.
-
Warga menemukan jasad setelah curiga bau busuk yang awalnya disangka bangkai ikan.
-
Identitas sulit diketahui karena membusuk; polisi masih menunggu hasil autopsi penyebab kematian.
Suara.com - Fakta baru terungkap dalam kasus penemuan mayat pria tanpa identitas di kebun pisang Kampung Bunder, Cikupa, Kabupaten Tangerang. Korban diperkirakan telah meninggal dunia hampir sepekan sebelum ditemukan dan jasadnya dibungkus berlapis.
Kapolresta Tangerang, Kombes Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, mengungkap bahwa dari hasil identifikasi awal, jasad korban pertama-tama dibungkus plastik hitam sebelum dimasukkan ke dalam karung.
"Saat ditemukan, posisinya tersungkup. Jasad dibungkus plastik dulu, baru dimasukkan karung," ungkap Indra saat dikonfirmasi, Rabu (19/11/2025).
Penemuan ini berawal dari kecurigaan warga yang mencium bau busuk menyengat. Awalnya, warga mengira bau tersebut berasal dari bangkai ikan. Namun, karena bau semakin tajam, warga pun menelusuri sumbernya.
“Masyarakat sering lewat situ, awalnya mengira bangkai ikan. Tapi karena baunya makin kuat, warga merobek karung itu, dan keluarlah kepala serta pundak kiri korban,” beber Indra.
Dari pemeriksaan awal, Indra memperkirakan korban sudah meninggal sekitar 6–7 hari sebelum ditemukan. Kondisi jasad yang telah membusuk lanjut menyulitkan proses identifikasi.
“Diperkirakan sudah meninggal 6–7 hari. Kami sudah coba mengambil sidik jari, tetapi tidak keluar hasilnya karena sudah terlalu lama,” ujarnya.
Terkait dugaan adanya tanda-tanda kekerasan, Indra menyatakan pihaknya masih menunggu hasil visum dan autopsi lengkap dari RSUD Balaraja. Penyelidikan kini difokuskan untuk mengungkap identitas korban dan kemungkinan adanya tindak pidana.
Baca Juga: Mayat Membusuk Terbungkus Plastik Ditemukan di Kebun Pisang Cikupa, Polisi Buru Identitas Korban
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Kiper Muda Rizki Nurfadilah Korban TPPO: Disiksa hingga Disuruh Nipu Orang China
-
10 Mobil Bekas Pilihan Terbaik buat Keluarga: Efisien, Irit dan Nyaman untuk Harian
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
Terkini
-
Inisiatif Jokowi, Diresmikan Prabowo: RS KEI Surakarta Siap Kurangi Pasien Berobat ke Luar Negeri!
-
'Tangan Ikut Berlumuran Darah', Alasan Sipil ASEAN Tolak Komnas HAM Myanmar di Forum Jakarta
-
Saksi Beberkan Proses Penyewaan Kapal Angkut Minyak Mentah Pertamina
-
Soroti Tragedi SMAN 72 Jakarta dan SMPN 19 Tangsel, FSGI: Sekolah Lalai, Aturan Cuma Jadi Kertas!
-
Mayat Membusuk Terbungkus Plastik Ditemukan di Kebun Pisang Cikupa, Polisi Buru Identitas Korban
-
Indonesia Smart Nation Awards 2025: Momentum Penghargaan Bagi Daerah dengan Inovasi Unggulan
-
Angin Segar atau Jalan Pintas? Dosen UGM Bongkar Ironi di Balik Lonjakan Lowongan Kerja Luar Negeri
-
Dramatis! Pelajar SMP Terseret Arus Deras Kali di Koja, Aksi Heroik Bhabinkamtibmas Selamatkan Nyawa
-
Ironi Dana Iklim: Hanya 10 Persen Kembali ke Kampung Masyarakat Adat
-
Usulan Revisi PLTU Dianggap Ancam Ekonomi dan Transisi Energi: Mengapa?