Aktivis lingkungan melakukan aksi di Jalan Sudirman, Jakarta, Jumat (27/9/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
- Kesepakatan COP30 gagal memasukkan penghentian bahan bakar fosil, bahkan menghapus frasa transisi menjauh dari dokumen akhir.
- Negara berkembang berhasil meningkatkan dana bantuan adaptasi iklim dari negara maju menjadi sekitar US$120 miliar per tahun pada 2035.
- Isu perdagangan dimasukkan dalam agenda iklim untuk pertama kalinya, bersamaan peluncuran dana investasi untuk hutan tropis.
Ada juga kemajuan soal gas metana, "sepupu" CO2 yang daya rusaknya jauh lebih tinggi. Tujuh negara maju, Inggris, Prancis, Jepang, Kanada, Jerman, Norwegia, dan Kazakhstan, sepakat untuk menargetkan emisi metana mereka menjadi "hampir nol".
Kesimpulannya?
Rapor COP30 ini nilainya campur aduk. Ada kemajuan di beberapa sektor, tapi di isu paling fundamental, bahan bakar fosil, justru mengalami kemunduran.
Kini, tantangan terbesarnya adalah memastikan janji-janji di atas kertas ini benar-benar dijalankan, bukan cuma jadi tumpukan dokumen yang dilupakan sampai KTT berikutnya.
(Muhamad Ryan Sabiti)
Komentar
Berita Terkait
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Pemerintah Dorong Keterlibatan Anak Menjaga Bumi Atasi Krisis Iklim
-
Kejutan di COP30: Delegasi Negara Bahas Pengaruh Fandom K-Pop dalam Diplomasi Iklim
-
Negosiasi Panas Krisis Iklim Kandas Gegara Kebakaran di Dapur COP30, Apa Penyebabnya?
-
Eco-Anxiety Bukan Penyakit: Saat Kecemasan Iklim Menggerakkan Perubahan
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Palu MA Sudah Diketuk! Mario Dandy Kini Hadapi Total 18 Tahun Penjara, Akhir dari Segalanya?
-
Peradi SAI Soal KUHAP Baru: Polisi-Jaksa akan Lebih Profesional, Advokat Tak Lagi Jadi 'Penonton'
-
Tetapkan 3 Titik Berat Pengamanan, Menhan Sjafrie Ungkap Strategi 'Smart Approach' di Papua
-
Cak Imin Bicara soal Isu Pemakzulan di PBNU Usai Rapat, Nusron Wahid: Doakan Badai Cepat Berlalu
-
Tangisan Rindu pada Kakek Berujung Maut, Alvaro Tewas Disumpal Handuk oleh Ayah Tiri
-
Isu Pemakzulan Gus Yahya Menguat, Begini Reaksi Nusron Wahid Soal Polemik Internal PBNU
-
PDIP Lawan Politik Uang, Hasto Kristiyanto: Gerakkan Anak Muda dan Bangun Visi Samudra
-
Lima Petani Pino Raya Luka Berat Diduga Ditembak Keamanan Perusahaan Sawit! Begini Kronologinya
-
Ayah Tiri Dalang di Balik Pembunuhan Bocah 6 Tahun di Pesanggrahan, Ternyata ini Motifnya
-
Benarkan Alex Tewas di Tahanan, Kapolres Jaksel: Lebih Jelasnya Nanti Malam