- 4.800 meter kubik kayu gelondongan dari Sumbar terdampar di Pantai Tanjung Setia, Lampung.
- Kayu tersebut berlabel Kementerian Kehutanan dan PT Minas Pagai Lumber dengan logo SVLK.
- Polda Lampung menyelidiki legalitas dokumen kayu tersebut setelah kapal pengangkutnya kandas.
Suara.com - Pemandangan tak biasa di Pantai Tanjung Setia, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, kini menjadi pusat perhatian dan misteri besar. Sebanyak 4.800 meter kubik kayu gelondongan berbagai jenis asal Sumatera Barat (Sumbar) terdampar, memenuhi bibir pantai.
Namun, yang menjadi sorotan bukanlah jumlahnya, melainkan jejak yang tertinggal pada ribuan batang kayu tersebut, sebuah nama perusahaan, PT Minas Pagai Lumber.
Pada sejumlah kayu raksasa itu, ditemukan label berwarna kuning yang tampak resmi. Dalam label tersebut, tertera tulisan "Kementerian Kehutanan Republik Indonesia" dan yang paling krusial, nama PT Minas Pagai Lumber.
Kecurigaan semakin dalam dengan adanya detail lain pada label tersebut. Tepat di bawah barcode, tercetak logo SVLK Indonesia.
SVLK sendiri merupakan singkatan dari Sistem Verifikasi Legalitas Kayu, sebuah mekanisme pelacakan yang dirancang pemerintah untuk memastikan bahwa semua produk kayu yang beredar berasal dari sumber yang legal dan terverifikasi.
Keberadaan label ini seolah menjadi stempel resmi, namun kandasnya kapal yang mengangkutnya justru membuka kotak pandora.
Pihak kepolisian tidak tinggal diam. Kepolisian Daerah (Polda) Lampung kini tengah melakukan penyelidikan intensif untuk membongkar tabir di balik ribuan kayu ini.
Anak Buah Kapal (ABK) dari kapal tongkang yang mengangkut kayu tersebut kini dalam proses pemeriksaan oleh tim penyidik.
Kapolda Lampung, Irjen Helfi Assegaf, menegaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan otoritas terkait untuk memverifikasi keabsahan dokumen kayu-kayu tersebut.
Baca Juga: Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
Fokus utama penyelidikan adalah memastikan apakah barcode dan label yang tertera benar-benar terdaftar secara resmi di Kementerian Kehutanan.
"Ya, kita sedang kerjasama dengan pihak Kementerian Kehutanan ya, untuk mengecek dokumen-dokumen yang mereka miliki, disampaikan kepada kita. Apakah itu betul teregistrasi di sana atau tidak," kata Kapolda Lampung, Irjen Helfi Assegaf, dikutip Senin (8/12/2025).
Irjen Helfi meminta publik untuk memberikan waktu kepada Tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung untuk bekerja dan menuntaskan penyelidikan.
Ia berjanji akan transparan menyampaikan hasil temuan kepada masyarakat jika semua proses telah rampung.
"Nanti hasilnya akan kita sampaikan kepada rekan-rekan sekalian. Mohon waktunya," ujarnya.
Berdasarkan informasi awal, ribuan kayu ini terdampar setelah kapal tongkang milik PT Bintang Ronmas Jakarta yang mengangkutnya kandas pada 6 November 2025 lalu.
Berita Terkait
-
Zulhas Bantah Jadi Biang Kerok Banjir Sumatera
-
Unit K-9 Polri Jadi Andalan di Medan Sulit Pencarian Korban Banjir Agam
-
Bencana Banjir Bandang Rusak 65 Ribu Hektar Sawah di Provinsi Aceh
-
19 Desa Terisolasi, Tanggap Darurat Tapanuli Tengah Diperpanjang 14 Hari
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun, Cabai Turun setelah Berhari-hari Melonjak
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
Terkini
-
Gubernur Aceh Terima Bantuan Asing Pasca Bencana: Ada yang Menolong kok Dipersulit
-
Duka Bencana Sumatra Setahun Usai Pilkada, KPU: Jika Terjadi Tahun Lalu Kami Tak Bisa Bergerak
-
Bupati Aceh Selatan Minta Maaf Terbuka, Ngaku Ganggu Stabilitas Nasional Pasca Umrah Saat Bencana
-
Bencana Sumatra Lumpuhkan 52 Daerah, Pemerintah Didesak Segera Aktifkan Transportasi Perintis
-
Arsinum dan Drone: Terobosan Penting Respons Bencana di Sumatera dari BRIN
-
KPU Ingatkan Pemilu 2029: Dominasi Pemilih Muda dan Ancaman Manipulasi AI
-
Kecelakaan Tragis di Sudirman! Karyawan BUMN Tewas Usai Tabrak Bus TransJakarta yang Berhenti
-
Sulap Hutan Jadi Lahan Sawit dan Tambang, Satgas PKH Denda 71 Perusahaan
-
Dasco Jelaskan Nasib Jabatan Bupati Mirwan MS Secara Ketatanegaraan Demokratis
-
Sejumlah Ormas Dukung Polda Metro Jaya Usut Rencana Kerusuhan dan Bom Molotov Jelang Hari HAM