News / Nasional
Senin, 08 Desember 2025 | 22:06 WIB
Empat ekor gajah gagah milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dikerahkan membersihkan material kayu pasca-banjir. (Ist)
Baca 10 detik
  • Empat ekor gajah BKSDA Aceh diterjunkan di Pidie Jaya untuk menarik material berat sisa banjir.
  • Pembersihan material pascabencana ini difokuskan di Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua.
  • Gajah-gajah tersebut juga menjalankan misi trauma *healing* bagi anak-anak korban bencana banjir.

Suara.com - Pemandangan tak biasa terlihat di tengah upaya pembersihan sisa bencana banjir di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Bukan hanya alat berat, sebanyak empat ekor gajah gagah milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh turut turun tangan, menjalankan misi ganda sebagai pekerja sekaligus penghibur.

Pasukan gajah ini dikerahkan untuk tugas berat, menarik timbunan kayu raksasa dan berbagai material berat lainnya yang terseret arus deras saat banjir melanda beberapa waktu lalu.

Kehadiran mereka menjadi solusi efektif untuk menjangkau titik-titik yang sulit diakses oleh mesin.

Kegiatan pembersihan yang melibatkan satwa berbelalai panjang ini dipusatkan di Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua.

Menurut pihak kepolisian, kawasan ini merupakan salah satu lokasi yang paling parah terdampak tumpukan material banjir.

Kasat Reskrim Polres Pidie Jaya, Iptu Fauzi Admaja, mengonfirmasi bahwa keempat gajah tersebut telah beroperasi penuh di lokasi.

“Empat gajah yang kami datangkan bersama BKSDA Aceh hari ini sudah berada di lokasi. Mereka langsung kita kerahkan untuk menarik kayu-kayu besar serta material berat lainnya yang menumpuk akibat banjir,” kata Fauzi, dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/12/2025).

Namun, peran keempat gajah ini tidak berhenti sebagai 'alat berat' alami. Di tengah duka dan kelelahan warga, kehadiran mereka membawa sebuah misi mulia lainnya, yakni menjadi penyembuh luka batin bagi anak-anak yang terdampak bencana.

“Bukan hanya untuk mengangkat material berat, tetapi juga untuk kegiatan trauma healing bagi anak-anak korban banjir,” katanya.

Baca Juga: Sentil Ulah Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana, Puan: Harusnya Kepala Daerah Punya Empati

Iptu Fauzi menjelaskan bahwa interaksi dengan satwa besar yang jinak ini terbukti ampuh mengembalikan senyum dan keceriaan anak-anak.

Momen ini menjadi oase di tengah proses pemulihan pasca-bencana yang melelahkan.

“Kehadiran gajah dapat menghadirkan suasana ceria, mengurangi ketegangan, dan membantu memulihkan kondisi psikologis mereka,” imbuhnya.

Inisiatif yang lahir dari kerja sama antara Polres Pidie Jaya dan BKSDA Aceh ini diharapkan tidak hanya mempercepat proses pembersihan fisik, tetapi juga memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama generasi muda yang menjadi korban.

Load More