- Empat ekor gajah BKSDA Aceh diterjunkan di Pidie Jaya untuk menarik material berat sisa banjir.
- Pembersihan material pascabencana ini difokuskan di Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua.
- Gajah-gajah tersebut juga menjalankan misi trauma *healing* bagi anak-anak korban bencana banjir.
Suara.com - Pemandangan tak biasa terlihat di tengah upaya pembersihan sisa bencana banjir di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Bukan hanya alat berat, sebanyak empat ekor gajah gagah milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh turut turun tangan, menjalankan misi ganda sebagai pekerja sekaligus penghibur.
Pasukan gajah ini dikerahkan untuk tugas berat, menarik timbunan kayu raksasa dan berbagai material berat lainnya yang terseret arus deras saat banjir melanda beberapa waktu lalu.
Kehadiran mereka menjadi solusi efektif untuk menjangkau titik-titik yang sulit diakses oleh mesin.
Kegiatan pembersihan yang melibatkan satwa berbelalai panjang ini dipusatkan di Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua.
Menurut pihak kepolisian, kawasan ini merupakan salah satu lokasi yang paling parah terdampak tumpukan material banjir.
Kasat Reskrim Polres Pidie Jaya, Iptu Fauzi Admaja, mengonfirmasi bahwa keempat gajah tersebut telah beroperasi penuh di lokasi.
“Empat gajah yang kami datangkan bersama BKSDA Aceh hari ini sudah berada di lokasi. Mereka langsung kita kerahkan untuk menarik kayu-kayu besar serta material berat lainnya yang menumpuk akibat banjir,” kata Fauzi, dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/12/2025).
Namun, peran keempat gajah ini tidak berhenti sebagai 'alat berat' alami. Di tengah duka dan kelelahan warga, kehadiran mereka membawa sebuah misi mulia lainnya, yakni menjadi penyembuh luka batin bagi anak-anak yang terdampak bencana.
“Bukan hanya untuk mengangkat material berat, tetapi juga untuk kegiatan trauma healing bagi anak-anak korban banjir,” katanya.
Baca Juga: Sentil Ulah Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana, Puan: Harusnya Kepala Daerah Punya Empati
Iptu Fauzi menjelaskan bahwa interaksi dengan satwa besar yang jinak ini terbukti ampuh mengembalikan senyum dan keceriaan anak-anak.
Momen ini menjadi oase di tengah proses pemulihan pasca-bencana yang melelahkan.
“Kehadiran gajah dapat menghadirkan suasana ceria, mengurangi ketegangan, dan membantu memulihkan kondisi psikologis mereka,” imbuhnya.
Inisiatif yang lahir dari kerja sama antara Polres Pidie Jaya dan BKSDA Aceh ini diharapkan tidak hanya mempercepat proses pembersihan fisik, tetapi juga memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama generasi muda yang menjadi korban.
Berita Terkait
-
Fedi Nuril Sentil Pemerintah yang Bahas Wacana Pilkada via DPRD di Tengah Bencana
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Pakar Nilai Pengoperasian SPBU Kantong Bisa Tangani Masalah Stok BBM saat Bencana
-
Bencana Sumatra: Pengamat Sebut Menhut Terdahulu Perlu Diperiksa, Termasuk Zulhas
-
Belajar di Tengah Keterbatasan, Siswa Batang Anai Hadapi Ujian di Tenda Darurat
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?
-
Tok! DPR Sahkan Prolegnas Prioritas 2026: Enam RUU Dicabut, RUU Penyadapan Masuk Daftar
-
Sentil Ulah Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana, Puan: Harusnya Kepala Daerah Punya Empati
-
Bencana Sumatra: Pengamat Sebut Menhut Terdahulu Perlu Diperiksa, Termasuk Zulhas