- Penutupan Jembatan Kewek Yogyakarta sejak 10 Desember 2025 karena struktur kritis.
- Fenomena ini menyoroti krisis ruang terbuka publik Kota Yogyakarta yang padat, dengan RTH publik baru mencapai delapan persen.
- Pakar menekankan kebutuhan mendesak ruang ekspresi sosial bagi pemuda, menyarankan kolaborasi aglomerasi dan optimalisasi bantaran sungai.
Suara.com - Penutupan Jembatan Kewek di Kota Yogyakarta ternyata bukan sekadar cerita teknis tentang infrastruktur tua yang rapuh.
Di balik barikade beton dan rekayasa lalu lintas, tersingkap sebuah ironi yang selama ini luput dari pandangan: betapa dahaganya warga kota akan ruang lapang.
Ketika akses menuju Malioboro itu mendadak sunyi dari deru mesin, fungsi ruang berubah drastis.
Aspal panas itu seketika menjelma menjadi ruang sosial. Anak-anak bermain bola, remaja bersepeda, hingga warga yang duduk santai menikmati sore.
Fenomena spontan ini menampar kesadaran kita tentang realitas kota padat seperti Yogyakarta: apakah warga benar-benar memiliki ruang publik, atau mereka baru bisa bernapas lega justru ketika jalan raya terpaksa ditutup?
Vonnis 'Kritis' Sang Jembatan Tua
Sorotan tajam mengarah ke Jembatan Kewek di Danurejan sejak akhir November 2025. Hasil pemeriksaan teknis membawa kabar buruk: struktur jembatan berusia lebih dari satu abad itu sudah "lelah".
Temuan patahan struktural, pergeseran, hingga penurunan konstruksi menjadi bukti nyata. Pemerintah Kota menilai jembatan ini sudah dalam kondisi kritis dan berbahaya jika terus menahan beban kendaraan berat.
"Kekuatannya tinggal antara 20-30 persen," ujar Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: 5 Pilihan Hotel Jogja Murah untuk Liburan Akhir Tahun
Demi keselamatan, Dinas Perhubungan dan Satlantas bergerak cepat merumuskan rekayasa lalu lintas, terutama mengantisipasi lonjakan mobilitas saat libur Natal dan Tahun Baru.
Akhirnya, pada 10 Desember 2025, vonnis itu jatuh: akses kendaraan berat dan umum ditutup total.
Kini, water barrier menjadi pagar pembatas. Kendaraan besar dari arah Kotabaru dan Jalan Mataram dialihkan ke Jembatan Kleringan. Langkah ini adalah transisi sebelum pembongkaran total dan pembangunan ulang yang dijadwalkan mulai April 2026 oleh Kementerian PU dengan anggaran sekitar Rp19 miliar.
"Memang harus direvitalisasi, dibongkar, dan dibangun kembali. Pembangunan diperkirakan dimulai April 2026," ujar Kepala DPUPKP Kota Yogyakarta, Umi Akhsanti.
Sulap Jalan Raya Jadi Lapangan Bola
Sejak ditutup untuk rekonstruksi, wajah garang jalanan menuju Malioboro itu sirna. Tak ada lagi bus wisata atau mobil yang berdesakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Bom Waktu di Bawah Flyover: Mengapa Sampah Menggunung di Ciputat?
-
Komunitas Forum Karyawan Lokal Kristen NHM Rayakan pra-Natal Bersama Masyarakat Desa Kao
-
Jeritan Keadilan, LPSK Ungkap Lonjakan Tajam Restitusi Korban Seksual Anak di 2025
-
Akhir Pekan Ini Golkar Bakal Gelar Rapimnas, Bahas Apa?
-
Anggota DPRD Singgung Nias Merdeka, Mengapa Pejabat Daerah Mulai Lempar Pernyataan Kontroversial?
-
Momen Langka di Hari Ibu PDIP: Megawati Bernyanyi, Donasi Bencana Terkumpul Rp 3,2 Miliar
-
LPSK Ajukan Restitusi Rp1,6 Miliar untuk Keluarga Prada Lucky yang Tewas Dianiaya Senior
-
Viral Video Main Golf di Tengah Bencana Sumatra, Kepala BGN Dadan Hindayana Buka Suara
-
Megawati: Kalau Diam Saya Manis, Tapi Kalau Urusan Partai Saya Laki-laki!
-
Amankan Nataru, Satpol PP DKI Sebar 4.296 Personel