- Kecelakaan bus PO Cahaya Trans di Tol Semarang yang menewaskan 16 orang menjadi peringatan keras atas buruknya keselamatan transportasi darat.
- Tol Tangerang-Merak memiliki frekuensi kecelakaan tertinggi (508 kasus), sementara Tol Cipali menjadi yang paling mematikan dengan 51 korban jiwa.
- Kelelahan pengemudi (fatigue) dan kecepatan tinggi di jalur lurus Trans Jawa menjadi penyebab dominan kecelakaan maut.
Suara.com - Penyebab pasti kecelakaan maut yang melibatkan bus PO Cahaya Trans di Simpang Susun Krapyak, Jalan Tol Dalam Kota Semarang, pada Selasa (22/12/2025) dini hari, belum diungkap polisi.
Polisi sampai sekarang masih fokus menangani dampak kecelakaan maut tersebut. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 16 orang meninggal dunia dan 17 orang lainnya mengalami luka-luka.
Dari total korban jiwa, 15 orang meninggal di lokasi kejadian, sementara satu orang mengembuskan napas terakhir saat perawatan di rumah sakit.
Berdasarkan penemuan awal, bus PO Cahaya Trans yang membawa penumpang dari Bogor menuju Yogyakarta dilaporkan hilang kendali sekitar pukul 00.45 WIB.
Kendaraan tersebut kemudian menghantam pagar pembatas di Simpang Susun Krapyak dengan sangat keras. Investigasi awal menunjukkan bahwa pengemudi cadangan yang mengendalikan bus saat itu selamat dan kini tengah menjalani pemeriksaan intensif.
Kecelakaan bus PO Cahaya Trans jadi alarm keras bagi keselamatan transportasi darat di Indonesia. Peristiwa ini menambah panjang daftar kecelakaan di ruas tol nasional.
Pada 2023, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pernah merilis daftar kecelakaan di jalan tol sepanjang tahun itu. Dari data tersebut, Suara.com merangkum 10 jalan tol paling rawan kecelakaan.
Daftar 10 Jalan Tol Paling Rawan Kecelakaan di Indonesia tahun 2023:
1. Tol Tangerang - Merak: 508 kecelakaan (15 meninggal dunia)
2. Tol Jakarta - Cikampek: 393 kecelakaan (39 meninggal dunia)
3. Tol Cikampek - Palimanan (Cipali): 335 kecelakaan (51 meninggal dunia)
4. Tol Solo - Ngawi: 252 kecelakaan (31 meninggal dunia)
5. Tol Surabaya - Mojokerto: 208 kecelakaan (19 meninggal dunia)
6. Tol Ngawi - Kertosono: 205 kecelakaan (13 meninggal dunia)
7. Tol Cikampek - Padalarang (Cipularang): 149 kecelakaan (2 meninggal dunia)
8. Tol Cawang - Tj. Priok - Ancol Timur - Pluit: 139 kecelakaan (2 meninggal dunia)
9. Tol Surabaya - Gempol: 131 kecelakaan (10 meninggal dunia)
10 Tol Bakauheni - Terbanggi Besar: 106 kecelakaan (15 meninggal dunia)
Baca Juga: Pasca Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans di Tol Krapyak Semarang
Dari data tersebut, Tol Tangerang-Merak menempati posisi pertama sebagai ruas dengan frekuensi kecelakaan tertinggi.
Namun, jika dilihat dari tingkat fatalitas, Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) menjadi yang paling mematikan dengan total 51 korban jiwa dalam satu tahun.
Kecelakaan di Jalur Trans Jawa, termasuk ruas Solo-Ngawi dan wilayah Jawa Timur, mayoritas disebabkan oleh faktor kelelahan pengemudi (fatigue).
Jarak tempuh yang panjang dan jalanan yang cenderung lurus memicu pengendara untuk memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi melebihi batas maksimal, yang pada akhirnya berujung pada hilangnya kendali.
Berita Terkait
-
Daftar Ruas Tol Diskon 20 Persen Selama Libur Panjang Nataru, Cek Tanggalnya!
-
Ini 4 Gerbang Tol Berpotensi Macet Selama Libur Nataru 2025/2026, Awas Terjebak!
-
Prediksi Puncak Arus Libur Nataru 2025/2026, Catat Jam Macetnya
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Daftar Rest Area Tol Trans Jawa untuk Perjalanan Liburan Nataru 2026, Jangan Sepelekan Tahan Pipis
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Arief Rosyid Dukung Penuh Bahlil: Era Senior Atur Golkar Sudah Berakhir
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
BNI Salurkan Bantuan Pendidikan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Terdampak Bencana di Aceh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye