Suara.com - Dengan berapi-api, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Rahmat Samulo, bercerita soal film terbaru yang baru saja ditontonnya akhir pekan lalu, yakni Fast and Furious 7.
"Saya suka film seperti itu. Seru," ungkap Rahmat bersemangat, saat dijumpai Suara.com, baru-baru ini.
Masih antusias, Rahmat pun mulai mendaftar film-film baru yang sudah ditontonnya, mulai dari film kartun anak-anak, hingga film action (laga). Diakui Rahmat, meski sibuk dengan kegiatan dan agenda rapat yang menggunung, hobi menontonnya tidak pernah terlupakan. Segala jenis dan genre film baru pun selalu ditontonnya.
"Jadi, kalau mau cari saya saat akhir minggu, ya, di bioskop. Kalau tidak, ya, di mal," ujarnya lagi.
Menonton film, lanjut lelaki kelahiran Bukittinggi, 8 Mei 1965, ini menjadi salah satu kegiatan favoritnya bersama dengan keluarga. Biasanya, kegiatan itu akan mereka lanjutkan dengan menikmati kuliner bersama.
"Kalau ada waktu lebih lagi, ya, saya tidur. Hobi saya itu sebenarnya tidur," katanya setengah bercanda.
Hobinya tersebut, kata Rahmat pula, sudah seimbang dengan kegiatan hariannya yang cukup padat dan menyita waktu. Bahkan menurutnya lagi, menonton dan tidur bisa dikatakan hobi menyenangkan yang sesuai dengan kegiatannya.
"Ya, kan hariannya sudah sibuk. Kalau cari hiburannya sampai luar kota, ya capek lagi," ujarnya.
Meski begitu, masih menurut Rahmat, dia juga bisa mengorbankan hobi tidurnya untuk menikmati hal lain yang lebih asyik, seperti nonton konser atau pagelaran musik. Dia bahkan tak segan menemani dua anaknya untuk ikut menonton konser.
"Terakhir saya ikut nonton konser One Direction. (Sementara) Konser yang saya tunggu itu Katy Perry," katanya.
Meski hobinya sedikit unik, Rahmat mengaku tak mau main-main soal pekerjaan. Dia bahkan mengaku memilih bekerja di bawah merek Toyota karena dua filosofi yang dianut PT TAM, yakni "Continuous Improvement" dan "Respect People".
Dengan pengembangan secara terus-menerus, menurut Rahmat lagi, maka pekerjaan pun menjadi tidak monoton. Pencapaian perkembangan tersebut pun harus dicapai bersama dengan tim.
"Dan kita harus selalu hormat kepada orang," sambung lulusan Fakultas Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut.
Jabatannya saat ini sendiri, bagi Rahmat, merupakan buah kerjanya sejak tahun 1991 lalu. Dia berkisah, awalnya dirinya memasuki PT TAM dengan bekerja di bagian Purchasing selama empat tahun.
"Tidak sulit juga adaptasinya, meski saya baru saja lulus kuliah. Karena kan purchasing itu sangat terkait dengan industri," paparnya.
Karier Rahmat kemudian dilanjutkan ke bagian Government Relation selama lima tahun, lantas berlanjut ke bagian Spare Parts selama delapan tahun.
"Saat di Spare Parts, juga dirangkap dengan (bekerja di) bagian After Sales yang mengurus semua bengkel Toyota di Indonesia," ujarnya.
Tahun 2009, Rahmat kemudian pindah ke bagian Sales selama dua tahun, sebelum pindah ke Auto 2000 selama satu tahun, dan akhirnya kembali ke PT TAM pada tahun 2013.
"Jadi saya muter-muter, tapi tetap di dalam (lingkup) Toyota," ujarnya lagi.
Sebagai pegawai di perusahaan merek otomotif nomor satu di Indonesia, kendaraan pertama Rahmat menurutnya adalah Toyota Kijang Full Press Body tahun 1996. Sementara kini, dia sudah tak lagi menyetir sendiri, sekaligus sudah berganti kendaraan dengan Toyota Alphard 3500 cc.
"Karena kendaraan itu cocok untuk keluarga. Dan lagi, saya bisa dengan mudah istirahat kalau di mobil itu. Nyaman," tutupnya.
---
Baca juga:
Intan Vidyasari, SPG yang Menjadi Petinggi Mitsubishi
Berita Terkait
-
Toyota Gazoo Racing Indonesia Bawa GR Supra Melesat Sabet Double Podium di Okayama
-
Aplikasi mTOYOTA Diperbarui, Hadirkan Layanan Lebih Lengkap
-
Toyota Corolla Altis Hybrid GR Sport Diluncurkan di GIIAS 2025
-
Daftar Harga Mobil Hybrid Toyota Terbaru 2025
-
Mobil China Masuk Indonesia, Bos Toyota-Astra Motor: Persaingannya Semakin Brutal
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
Terkini
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Hyundai Termurah, Tetap Stylish Meski Hemat Budget
-
Fenomena "Tot Tot Wuk Wuk" Bikin Muak: Kenali Perbedaan Strobo, Rotator dan Sirine
-
Naik Mobil Setengah Miliar, Total Harta Wahyudin Moridu yang Sebut Rampok Uang Negara Minus Dua Juta
-
5 Mobil 7 Penumpang Rp60 Jutaan Bandelnya Kebangetan: Dompet Aman, Keluarga Nyaman
-
Satria F150 Baru Siap Mengaspal, Harga Bekasnya Malah Bikin Galau? Cek Pasaran Ayago Legendaris Ini!
-
Darah Muda Indonesia Siap Guncang Eropa di FIM JuniorGP Misano, Podium Jadi Harga Mati
-
6 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga Kecil Satu Anak: Jok Lebar, Penggunaan Harian Nyaman
-
Uji Coba Kendaraan Tanpa Pengemudi di Bandara, dari Bagasi hingga Shuttle
-
Murah Meriah, Ini 5 Rekomendasi Motor Bekas 3 Jutaan yang Bisa Dipakai Harian
-
AION UT untuk Pasar Indonesia Ternyata Terima Sentuhan Lokal Sebagai Pembeda