Suara.com - Pelaku industri otomotif berharap kebijakan Otoritas Jasa Keuangan menurunkan batas minimum uang muka pembiayaan kendaraan bermotor bisa merangsang angka penjualan.
Hal ini diungkapkan Asisten General Manager Yamaha Indonesia, Mohammad Masykur. Kendati begitu, dia mengatakan, Yamaha harus menunggu karena pasar otomotif terutama motor tengah lesu karena kenaikan BBM.
"Kami cukup senang dengan hal ini dan semoga membawa dampak positif untuk merangsang konsumen membeli motor," ujar Masykur di Jakarta, Minggu (5/7/2015).
"Namun, sepertinya kami harus lebih bersabar karena lesunya pasar motor juga terjadi karena biaya kehidupan konsumen yang naik akibat BBM premium juga sudah tidak disubsidi," tambah dia.
Selain BBM, daya beli masyarakat juga menurun seiring dengan kenaikan harga kebutuhan pokok seperti beras dan gas.
Dia mencatat pada kuartal pertama, angka penjualan motor Yamaha tumbuh negatif atau turun 20-25 persen.
Sementara itu, General Manager Marketing PT. Nissan Motor Indonesia Budi Nur Mukmin mengatakan, dalam jangka panjang, kebijakan OJK bisa menjadi salah satu faktor pemacu penjualan.
"Sebenarnya ini hanya satu solusi saja dari banyak faktor penentu untuk menaikkan penjualan. Ada customer yang suka DP rendah tetapi ada yang suka cicilan murah," kata dia.
Di samping itu, menurut dia, peningkatan penjualan juga dipengaruhi kondisi nilai tukar rupiah yang belum stabil dan suku bunga yang masih tinggi.
"Tetapi, di atas itu semua mereka hanya akan bertransaksi kalau mereka punya confidence dengan kondisi ekonomi," tutur Budi.
Dia menambahkan, sejauh ini efek penurunan uang muka pembiayaan kendaraan bermotor bagi penjualan belum terlihat.
"Sampai sekarang, efek penurunan uang muka leasing belum ada pengaruhnya terhadap pasar karena saya rasa masih perlu waktu untuk sosialisasi." (Antara)
Berita Terkait
-
Kini Seharga Honda BeAT, Berapa Pajak Motor NMAX Bekas per Tahun?
-
Pasar Otomotif 2025 Bergeser, Ini Strategi Mazda Pertahankan Eksistensi
-
7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
-
5 Motor Bekas untuk Pekerja: Tembus Macet di Jalan Raya, Touring Tak Manja
-
Naksir MT-15 tapi Masih Mahal? Tengok Yamaha Xabre Bekas, Harganya Nggak Bikin Dompet Terkuras
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
4 Model City Car Honda yang Cocok untuk Mahasiswa, Irit dan Bandel
-
Fungsi Fitur Wet Mode Mitsubishi Xforce yang Wajib Diketahui
-
Tutup 2025, UD Trucks Tekankan Investasi Pada Kualitas SDM
-
Suzuki Cetak Rekor Penjualan Tertinggi 2025, Fronx Hybrid Jadi Primadona Baru
-
4 Perbedaan Isi Ban Motor Pakai Angin Biasa dan Nitrogen, Lebih Baik Mana?
-
5 Rekomendasi Motor Matic yang Kuat Angkut Berat 150 Kilogram
-
Mobil Listrik Bekas Termurah Harga Berapa? Ini 3 Merek Terbaik
-
5 Rekomendasi Motor Bekas Matic dan Bebek, Modal Rp3 Juta Sudah Siap Gas
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Paling User Friendly dan Mudah Parkir, Harga di Bawah Rp70 Juta
-
4 Mobil Matic di Bawah Rp100 Juta, Cocok untuk Anak Muda