Suara.com - Sepekan setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khameini mengkritik impor mobil Amerika Serikat (AS), Iran akhirnya resmi melarang impor dari negara adikuasa tersebut pada awal pekan ini.
Sebanyak 200 mobil Chevrolet yang telah siap masuk dari Korea Selatan pun tertahan. Adapun nilainya, seperti diberitakan Reuters, mencapai USD7 juta, setara Rp93,5 M.
Sebelum Revolusi Islam pada 1979, Iran sebenarnya menjadi salah satu pasar berkembang bagi mobil-mobil AS. Tetapi, kombinasi dari berbagai sanksi yang dilancarkan 'Negeri Paman Sam' ditambah ketertutupan Iran dari negara Barat membuat cerita itu menjadi sekadar sejarah.
Setelah kesepaktan nuklir Iran dan AS tercapai pada tahun lalu, serta diangkatnya beragam sanksi internasional, pengapalan mobil-mobil produksi luar negeri ke Iran akhirnya mengalir kembali. Data dari Kementerian Industri, Pertambangan, dan Perdagangan Iran mencatat kedatangan roda empat merek Jerman (BMW dan Porsche), Korea Selaran (Hyundai), kemudian AS (Chevrolet).
Kendati demikian, bea masuk impor nan tinggi membuat harga jual mobil asing melangit dan hanya bisa dibeli segelintir orang.
Satu pekan lalu, Khameini pun mengatakan Iran semesti mendukung mobil-mobil lokal.
"Bahkan orang-orang Amerika tidak tertarik mobil mereka karena bobot yang berat serta konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang boros," klaim Khameini.
"Kenapa kita harus impor mobil dari perusahaan AS yang sempat bangkrut (Chevrolet)? Ini sangat aneh," tegasnya.
Khameini juga menyatakan ketidaksukaannya pada orang-orang kaya yang mengemudikan mobil impor di jalan dan menuduh mereka terkena krisis identitas serta pendidikan yang buruk. (Reuters)
Berita Terkait
-
Saber Kazemi Alami Mati Otak, Federasi Voli Iran Minta Doa
-
Timnas Voli Putri U-18 Indonesia Raih Perak Usai Duel Sengit Lawan Iran di Final AYG
-
Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2231 Berakhir, Berikut Sikap Kedubes Iran di Indonesia
-
Kontroversi Piala Dunia 2026: Amerika Tolak Visa Delegasi Iran, Tuduhan Standar Ganda Mencuat
-
Israel vs Iran: Potensi Perang Dunia III?
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Vingroup dan VinFast Bisa Jadi Inspirasi Asia Tenggara
-
Pertumbuhan Mobil Listrik Melambat, Toyota Maju-Mundur Soal Rencana Bikin Pabrik Baterai
-
MMKSI Resmikan Diler Mitsubishi Pertama di Garut, yang ke-171 di Indonesia
-
Hyundai Recall IONIQ 6 di Indonesia Karena Ditemukan Masalah pada Sistemn Pengisian Daya
-
Terpopuler: Maling Kendaraan Bersenjata Mainan Dihakimi Massa, Mobil Setara Harga Motor
-
4 Motor yang Mirip Vespa Mulai Rp20 Jutaan, Retro dan Stylish
-
Kenalan dengan PROTO BEV, Superbike Listrik Yamaha yang Kini Punya Suara
-
Dedi Mulyadi Ekspos Bahan BBM Jenis Baru: Bukan Lagi Limbah, Jerami Disulap Jadi 'Solar' Murah
-
Harga Rp150 Jutaan, Jarak Tempuh 525 KM, Wuling Binguo S Jadi Rajanya Mobil Murah?
-
Geely EX5 Catat Penjualan Global, Seberapa Laku di Indonesia ?