Suara.com - Honda mengklaim pihaknya tak memiliki alasan untuk melakukan praktik kartel bersama Yamaha untuk segmen skuter matik (skutik). Pasalnya, pangsa pasar Honda sudah jauh di atas kompetitor.
Deputy Head of Corporate Communication PT Astra Honda Motor Ahmad Muhibbudin mengatakan, motif perbuatan kartel muncul saat sebuah perusahaan ingin berbagi pangsa pasar dengan pesaing demi mendapat keuntungan sebesar-besarnya. Motif ini tidak ada pada AHM.
"Pada periode penyelidikan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) selama 2013-2014, pangsa pasar Honda sudah jauh di atas kompetitor sehingga tidak beralasan bagi kami sebagai pemimpin pasar harus bersepakat dengan pesaing yang pangsa pasarnya lebih kecil," kata Ahmad, Selasa (26/7/2016) kemarin di Jakarta.
Pada hari itu, dilaksanakan sidang kedua pemeriksaan pendahuluan dugaan praktik kartel antara Honda dengan Yamaha.
Seperti diketahui, KPPU menduga adanya praktik kartel antara Honda dengan Yamaha untuk segmen skutik 110 dan 125 cc. Sehingga KPPU melakukan investigasi pada 2013-2014.
Dugaan praktik kartel antara keduanya berawal dari temuan korespondensi email Presiden Direktur PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Yoichiro Koijima kepada tim pemasaran YIMM. Email itu dituliskan setelah Koijima bermain golf dengan Presiden Direktur PT Astra Honda Motor Toshiyuki Inuma.
Isi email itu adalah permintaan agar harga skuter matik Yamaha dinaikkan sesuai kenaikan harga yang dilakukan Honda.
Berdasarkan penelusuran Suara.com, pada 2013 Honda meraup 69,95 persen pasar skutik dengan transaksi jual-beli sebesar 3.425.752 unit. Adapun pada 2014 Honda mengisi 73 persen pangsa pasar skutik dengan penjualan 3.880.190 unit.
Berita Terkait
-
Motor Listrik Honda dengan Livery Khusus Bakal Wara Wiri di MotoGP Mandalika
-
Pembalap Binaan Astra Honda Incar Posisi Tiga Besar Klasemen di ATC Motegi
-
Gebrak IMOS 2025, New Honda ADV160 Tampil Makin Maskulin dengan Fitur Canggih
-
Honda Bikers Day 2025 Jadi Wadah Persaudaraan Pecinta Sepeda Motor Honda
-
Berpacu Dalam Sinergi, Wujud Nyata Honda dalam Mendorong Gaya Hidup Berkelanjutan
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Berapa Harga Motor Listrik Honda? Ini 3 Rekomendasi Terbaik 2025
-
Berapa Biaya Perawatan Mitsubishi Destinator? Segini Kisarannya
-
Motul Rilis Pelumas Khusus Mesin 2-Tak, Bikin Motor Anti Ngebul
-
Bedah Tuntas Honda Stylo 160 'Arjuno', Spek Gila yang Siap Beradu di Yokohama
-
Nggak Nyangka 4 Motor Listrik Keren Ini Harganya Cuma 5 Jutaan? Ini Rekomendasinya
-
Pembalap Honda Joan Mir Tentang Sirkuit Mandalika: Desain Aneh Serta Sangat Berbahaya!
-
5 Rekomendasi Motor Listrik Jarak Tempuh di Atas 100 Km, Tak Takut Jalan Jauh
-
Alphard Noel Ebenezer Ternyata Cuma Sewa, Kenapa Pejabat RI Ngebet Banget sama Mobil Jumbo Ini?
-
Beda Perawatan Motor Listrik dan Konvensional, Biayanya Lebih Ringan Mana?
-
Kustomfest 2025 Jadi Barometer Kustom Kulture Indonesia