Suara.com - Irit atau tidaknya sebuah mobil tak hanya ditentukan oleh kondisi dan spesifikasi kendaraan, tapi juga cara berkendara seseorang. Untuk bisa menggapai efisiensi bahan bakar minyak (BBM) maksimal, diperlukan pengetahuan soal cara berkendara yang irit BBM atau 'eco driving'.
Nissan College Trainer Sugihendi mengatakan bahwa eco driving bisa membuat konsumsi BBM lebih irit hingga 20 persen. "Eco driving adalah teori dan praktik yang berpadu dengan kesiapan pengemudi serta mobil itu sendiri," ucap Sugi dalam Workshop Intelligent Mobility, 2-3 Desember di Bandung, Jawa Barat.
Menurut Sugi, teori atau pun mobil yang bagus akan percuma jika sang pengendara tidak bisa bersikap defensif. Apalagi, 50 persen dari eco driving adalah mind set.
"Satu hal yang haram saat eco driving adalah bertindak agresif, ini justru yang paling sulit. Kalau sudah agresif, kaki kanan (yang menginjak pedal gas) seperti 'tidak sekolah'. Padahal kaki kanan ini yang paling penting," tegasnya.
Setelah emosi mampu dikuasai, selanjutnya tinggal bicara teknik dan praktik sesering mungkin. Eco driving membutuhkan injakan gas halus, akselerasi 'kalem' dan konstan, plus putaran mesin paling tinggi 2.000 rpm.
"Kalau membawa mobil bertransmisi manual, secepat mungkin gantilah gigi. Kalau yang bertransmisi otomatis apalagi CVT lebih gampang, tinggal tahan gas di putaran mesin maksimal 2.000 rpm," papar Sugi.
Selanjutnya ialah mengantisipasi kondisi lalu lintas. Hal ini bisa dilakukan dengan memperhitungkan waktu bepergian serta pintar memilih lajur di jalan raya, baik dalam kondisi lancar maupun macet.
Dalam kondisi macet, injakan pedal gas tetap harus halus dan perlahan. Putaran mesin pun tak boleh melebihi 2.000 rpm. Untuk mobil bertransmisi otomatis, trik yang bisa dilakukan adalah membiarkan mobil meluncur sendiri terlebih dahulu dengan hanya melepas pedal rem.
"Jangan pernah bermain setengah kopling untuk mobil manual karena tenaga mesin akan keluar lebih besar dan menghabiskan BBM percuma," sambung Sugi.
Teknik eco driving selanjutnya ialah melepas gas secara dini dan memanfaatkan gaya dorong atau gravitasi untuk membuat mobil melaju. Eco driving juga membutuhkan latihan memanfaatkan engine brake sebanyak mungkin di putaran mesin rendah. "Oper gigi secara bertahap dengan memperhatikan rpm," lanjut dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring
-
Makin Digandrungi Anak Touring, Ini 3 Destinasi Wisata Ekonomis di Salatiga
-
Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring
-
Mau Buka Usaha 2026? Ini Harga Motor Roda Tiga Bekas Viar Karya
-
7 Destinasi Wisata Purwokerto yang Ramah Pengguna Mobil: Mudah Diakses, Parkir Mudah!
-
Mengenal SWDKLLJ di STNK: Fungsi dan Besaran Biaya
-
5 Destinasi Wisata di Semarang yang Ramah Pengguna Mobil: Gampang Cari Parkir!
-
Tes Tabrak NCAP Suzuki Baleno Hatchback CBU dari India Hasilnya Mengenaskan