Suara.com - Apa yang Anda pikirkan saat mendengar kata 'Toyota' atau 'Opel'? Pastinya, imaji yang keluar adalah mobil. Namun tahukah Anda bahwa ternyata dua pabrikan ini awalnya berdiri bukan sebagai pabrikan mobil.
Kondisi serupa ternyata dialami pula oleh lima pabrikan mobil lainnya. Apa saja? Berikut ulasannya dikutip dari Auto Evolution pada Selasa (6/12/2016).
1. Opel
Opel berdiri pada 1862. Selama 37 tahun pertama, Opel adalah produsen mesin jahit.
Opel lalu memutuskan membuat sepeda high-wheel, dan model sepeda kedua mereka meraih kesuksesan melebihi bisnis mesin jahit. Selang beberapa waktu, Opel pun memutuskan bekerja sama dengan Friedrich Lutzmann untuk membuat mobil pada 1899.
2. Peugeot
Produk paling pertama yang dijual Peugeot ialah penggilingan kopi, lada, dan garam. Selain itu, Peugeot juga membuat besi dan baja untuk bilah pisau atau payung.
Perusahaan Prancis itu malah menjadi pembuat senjata pada Perang Dunia I. Selanjutnya, Peugeot beralih menjadi perakit dan penjual sepeda sebelum akhirnya merambah dunia roda empat.
3. Hyundai
Hyundai didirikan pada 1947. Mereka memulai usaha sebagai perusahaan konstruksi dan perlahan melakukan ekspansi ke bidang lain.
Sebelum membuat mobil, Hyundai memproduksi material bangunan. Hyundai juga kesohor sebagai pembuat peralatan elektronik serta lift.
4. Skoda
Siapa sangka, Skoda, berawal dari kekesalan seorang pemilik toko buku asal Ceko bernama Vaclav Klement terhadap kualitas sepeda Jerman bermerek Seidel&Naumann yang ia beli. Respons sang pembuat sepeda terhadap komplainnya membuat ia bertambah gusar.
Klement lalu membuat bengkel sepeda bersama seorang insinyur kenalannya, Vaclav Laurin. Dari memproduksi sepeda, keduanya lalu membuat sepeda motor hingga berlanjut ke mobil.
5. Toyota
Toyota, salah satu pabrikan mobil terbesar dunia, bermula dari sebuah usaha di bidang tekstil. Mesin tenun otomatis yang mereka ciptakan sangat sukses karena adanya sebuah sistem yang memberhentikan pengoperasian secara otomatis jika terjadi masalah.
Sang pendiri usaha itu, Sakichi Toyoda, lalu menjual paten mesin tenun otomatisnya ke sebuah perusahaan Inggris. Uang tersebut ia gunakan untuk mengembangkan dan menciptakan sebuah mobil bermerek Toyoda, yang kemudian berganti merek menjadi Toyota.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Duit 30 Jutaan Dapat Mobil Irit Bensin? Ini Dia 3 Jagoannya yang Cocok Untuk Mahasiswa
-
Pajak Motor Listrik Bikin Kaget, Cuma Seupil Dibanding Honda BeAT! Yakin Nggak Tertarik?
-
Piaggio Sambut IEU CEPA, Impor Motor Vespa dari Italia Lebih Murah
-
Pemerintah Tengah Mengkaji Gratiskan Pajak BBNKB
-
Duel Suzuki Access 125 vs. Honda Stylo 160: Skutik Retro Mana yang Paling Pas Buat Kamu?
-
Jangan Tergiur Harga Miring, Waspadai Mobil Bekas Tabrakan Berisiko Tinggi
-
Van Legendaris Jadi Listrik! Volkswagen Transporter Electric Resmi Dijual, Berapa Harganya?
-
Daftar Harga Mitsubishi Destinator dengan Mode Berkendara Canggih untuk Jalan Indonesia
-
Pembalap Binaan Astra Honda Incar Posisi Tiga Besar Klasemen di ATC Motegi
-
Terpopuler: Arti Nama Kawasaki, Simulasi Kredit Syariah Yamaha Nmax