Suara.com - Malaysia menargetkan semua mobil yang dijual pada 2025 haruslah ramah lingkungan. Pada tahun lalu, penetrasi mobil-mobil ramah lingkungan di Malaysia sudah mencapai 42,8 persen.
Definisi mobil ramah lingkungan tersebut, di Malaysia, adalah yang masuk ke dalam kategori energy-efficient vehicle (EEV). EEV merupakan kendaraan yang memenuhi level konsumsi bensin (l/100 km) dan emisi gas buang minimal (gr/km) yang ditentukan.
Kendaraan keluarga kecil dengan berat 1.251-1.400 kg, misalnya, harus memiliki konsumsi BBM 6,5 l/100 km. Sementara, mobil keluarga besar berbobot 1.401-1.550 kg wajib mencatatkan konsumsi BBM 7 l/100 km.
Adapun teknologi kendaraan yang termasuk ke dalam EEV ialah mesin konvensional, mesin hibrida, mobil listrik, hingga teknologi berbahan bakar alternatif lain seperti CNG, LPG, biodiesel, ethanol, dan hidrogen.
Malaysia memberikan berbagai insentif pajak bagi mobil-mobil EEV. Tahun lalu, sudah ada 59 model kendaraan di Malaysia yang masuk kategori EEV.
"Saya yakin pada 2025 seluruh model yang dijual di Malaysia sudah memenuhi syarat energy-efficient vehicle (EEV)," kata Chief Executive Officer Malaysia Automotive Institute Datuk Madani Sahari seperti dikutip dari The Sun Daily pada Senin (27/3/2017) kemarin.
Pada tahun ini, Malaysia menargetkan penetrasi 50 persen kendaraan EEV di pasar. Jumlah itu akan melonjak menjadi 80 persen di 2020, sebelum menjadi 100 persen di 2025.
"Hasil 42,8 persen tahun lalu sangat bagus. ara pabrikan model menyesuaikan diri secara agresif dengan National Automotive Policy (NAP) yang dibuat pada 2014," ucap Madani.
Usaha pemerintah Malaysia untuk menciptakan industri otomotif ramah lingkungan juga dicerminkan dari penerapan standar emisi gas buang EURO 4. Hal ini berbeda dengan di Indonesia yang standarnya sangat terbelakang di industri otomotif global karena masih EURO 2.
Berita Terkait
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Akhiri Ketergantungan Impor, Anak Muda RI Ciptakan BBM Dengan Klaim RON 98
-
Kutaraja Aeromoto: Mobil Mini Ramah Lingkungan Ciptaan Mahasiswa Indonesia yang Mendunia
-
Cerita Presdir Indocement Gandeng Ahli dari Jerman untuk Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif
-
Mobil Hybrid akan Mendapatkan Insentif dari Pemerintah? Ini Penjelasannya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Terpopuler: City Car Seharga Xmax hingga Motor Matic Paling Irit Sesuai Gaji Guru
-
Suzuki Grand Vitara Terima Sentuhan Baru di GJAW 2025
-
5 Motor Touring Bekas di Bawah Rp20 Juta, Masih Nyaman untuk Jarak Jauh
-
MG Bawa Jajaran Kendaraan Elektrifikasi ke GJAW 2025
-
Lepas L8 Versi Setir Kanan Debut Global di Indonesia, Incar Segmen SUV Premium
-
DFSK Gelora E Ditawarkan dengan Harga Lebih Terjangkau di GJAW 2025
-
Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Veloz? Versi Hybrid Resmi Diluncurkan di Indonesia
-
5 Motor Matic Bekas Alternatif Nmax yang Tahan Banting untuk Jalanan Pegunungan
-
5 Rekomendasi Parfum Mobil yang Aman Buat AC dan Aromanya Enak Buat Hidung
-
Wuling New Alvez Tampil Lebih Stylish Berkat Sejumlah Penyegaran