Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengaku sudah mengajukan usulan pelarangan penjualan mobil bermesin bensin dan diesel di Indonesia pada 2040 kepada Presiden Joko Widodo. Saat ini, usulan tersebut masih digodok.
Usulan tersebut, menurut Jonan, menjadi salah satu poin dalam rancangan Peraturan Presiden (Perpres) yang bakal mengatur arah kebijakan kendaraan ramah lingkungan Indonesia di masa depan. Insentif-insentif pajak bagi kendaraan jenis ini juga termasuk di dalamnya.
Wacana pelarangan penjualan mobil-mobil bermesin bensin dan diesel di Tanah Air pada 2040 sendiri pertama kali digaungkan Jonan beberapa bulan lalu.
"Rancangan Perpres sudah diajukan ke Sekretaris Kabinet (Seskab). Nanti kita tunggu," ucap Jonan menanggapi pertanyaan Suara.com, saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, belum lama ini seusai mengetes sepeda motor listrik Gesits.
Berbagai negara di seluruh dunia saat ini memang makin memperketat aturan emisi gas buang kendaraan dan mempromosikan mobil-mobil berbahan bakar alternatif, khususnya mobil hibrida dan listrik. Bahkan, ada negara-negara yang sudah mengumumkan waktu pelarangan penjualan mobil bermesin bensin maupun diesel.
India, Skotlandia, Prancis untuk melakukannya masing-masing pada 2030, 2032, serta 2040. Inggris juga mencanangkan kebijakan yang sama pada 2040. Cina, sementara itu, masih mengkaji kapan akan mengambil langkah serupa.
Jonan mengaku belum tahu kapan Perpres tersebut kemungkinan diterbitkan.
"Kalau kapannya tergantung presiden karena belum ada rapat terbatas (ratas) untuk Perpres kendaraan listrik," ucapnya.
Ia kemudian mengatakan, pastinya Perpres tersebut bakal mengusahakan adanya industrialisasi mobil listrik di Indonesia dengan cara pemberian insentif pajak lebih banyak bagi pabrikan-pabrikan yang berkomitmen merakit di Indonesia.
Baca Juga: Pemerintah Inggris Larang Semua Mobil Diesel dan Bensin pada 2040
"Kalau produksi 100 persen di sini tidak mungkin, karena Jerman dan Prancis pun juga masih membeli komponen-komponen dari negara lain," tukas Jonan.
"Untuk (mobil listrik) impor belum dibicarakan," lanjutnya.
Walaupun Perpres masih disusun, beberapa pabrikan otomotif besar sudah mengungkapkan model ramah lingkungan yang kelak mereka bawa ke Tanah Air dengan memanfaatkan insentif pajak. Toyota akan meluncurkan C-HR hibrida, sedangkan Nissan menyiapkan Note e-Power.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Daihatsu Terios Bekas: Harga Jatuh Banget per Oktober 2025, SUV Impianmu Mulai Segini
-
Mau Beli Motor Honda? Ini Daftar Harga Terbaru Oktober 2025
-
Y-Connect Serasa Kuno, Pesaing Yamaha NMAX Ini Punya Fitur Lebih Canggih
-
7 Rekomendasi Motor 2 Tak Cocok untuk Bahan Gorengan: Harga Melambung Tembus 100 Persen
-
Pemerintah China Perketat Ekspor Mobil Listrik Setelah Banyak Keluhan Soal Kualitas
-
Pembalap MotoGP Sebut Sirkuit Mandalika Miliki Daya Magis, Seperti Berada di Tempat Liburan...
-
Update Harga Honda Scoopy Oktober 2025: Kantong Gak Perlu Teriak Pening, Cocok untuk Pekerja Stylish
-
Penjualan Motor Listrik Melejit di 2025, Angkanya Bikin Kaget
-
Charger Gun Neta V-II Sering Nyangkut, Begini Cara Mengatasinya
-
Berapa Harga Mercy BJ Habibie yang Dibeli Ridwan Kamil? Kini Mau Dikembalikan ke Keluarga