Suara.com - Dua penelitian terkini mengungkapkan, menyetir saat kondisi tubuh sedang amat capek dan kurang tidur sama bahayanya dengan menyetir sewaktu mabuk.
Para ilmuwan dari UCLA dan Universitas Tel Aviv, seperti diwartakan Autoexpress, belum lama ini, menemukan bahwa kelelahan berlebih dan minum alkohol terlalu banyak ternyata memberikan pengaruh mirip pada otak. Otak diketahui menjadi lebih lamban dan kurang efisien dalam mempersepsikan dan memproses gambaran visual.
Kesimpulan didapat setelah meneliti plus mengomparasi 1500 sel otak di area yang mengolah persepsi visual dan memori pada orang-orang kelelahan serta mabuk.
Karena itu, menyetir di dua kondisi tersebut dikatakan sama bahayanya. Tim ilmuwan yang meneliti pun menyarankan agar regulator lalu lintas mulai memikirkan sesuatu untuk mengantisipasi potensi bahaya dari pengemudi yang lelah atau kurang tidur.
"Belum ada standar, baik secara hukum maupun medis, untuk mengidentifikasi pengemudi kelelahan seperti saat kita mengidentifikasi pengemudi mabuk," ucap Dr. Itzhak Fried yang memimpin riset.
Dari penjelasan Fried, pengemudi kelelahan atau mabuk membahayakan tak hanya dirinya, tapi juga pengguna jalan lain termasuk pejalan kaki.
"Otak pengemudi yang kecapekan melihat dan bereaksi lebih lamban terhadap pejalan kaki," ujarnya.
Studi UCLA dan Universitas Tel Aviv seakan melengkapi penelitian sebelumnya dari AAA Foundation for Traffic Safety. Riset tersebut mengungkapkan, mengemudi sambil mengantuk sama pula bahayanya dengan menyetir ketika mabuk karena waktu bereaksi serta fokus yang berkurang.
Disebutkan, mereka yang tidur 6-7 jam sebelum menyetir memiliki risiko 1,3 kali lebih besar untuk tabrakan, sementara orang-orang yang tidur 5-6 jam mempunyai risiko 1,9 kali lebih besar untuk tabrakan.
Baca Juga: Menyetir Sambil Menyanyi, Lelaki Ini Ditilang Rp1,5 Juta
Pengemudi yang tidur hanya 4-5 jam sebelum membawa mobil malah berisiko 4,3 kali untuk mengalami tumbukan dengan kendaraan atau pejalan kaki. Adapun yang tidur kurang dari 4 jam berpotensi menderita insiden dengan pengguna jalan lain 11,5 kali lebih besar.
Rekomendasi waktu tidur yang cukup jika ingin mengemudi ialah 7 jam atau lebih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Operasi Zebra 2025 Mulai Jam Berapa? Jadwal Berlaku Besok, Ini 8 Sasaran Utama
-
7 Mobil SUV Ladder Frame Harga di Bawah Rp 100 Juta: Bandel dan Kokoh!
-
Hemat & Ramah Lingkungan: 4 Mobil Listrik Ini Pas untuk Aktivitas Harian Keluarga di Perkotaan
-
5 Rekomendasi Mobil Sedan Sunroof Murah yang Keren Buat Anak Muda
-
Strategi Federal Oil Hindarkan Konsumen dari Oli Palsu
-
Tak Kunjung Nongol di Indonesia, Pesaing MT-25 dari Honda Malah akan Discontinue, Apa Sebab?
-
Bukan Pajero Sport: Fortuner Dipaksa Discontinue Gara-Gara Kalah dari Mobil Satu Ini
-
7 Mobil Bekas Senyaman Mercy Harga Rp100 Jutaan yang Cocok untuk Pensiunan
-
Rekomendasi Bajaj untuk Kendaraan Pribadi, Berapa Harganya?
-
Vario Jadi Motor MotoGP, CBR Makin Sangar: Ini Dia Para Raja Modifikasi HMC 2025