Suara.com - Bila selama ini para pengguna kendaraan roda empat (R4) bisa disebut sebagai yang paling akrab dengan sistem peranti keselamatan Anti-Lock Brake System (ABS) dan Electronic Stability Control (ESC), kini tiba giliran para penyuka kendaraan roda dua (R2).
National Transportation Safety Board (NTSB) atau Badan Keamanan Transportasi Federal AS menyatakan bahwa ESC dan ABS direkomendasikan menjadi fitur standar bagi seluruh sepeda motor baru yang diproduksi dan dipasarkan untuk pasar Amerika Serikat. Demikian dilansir dari kantor berita Antara.
Meski demikian, keberadaan ABS di pasar R2 Amerika Serikat bukanlah hal perdana di dunia, karena Eropa telah menerapkannya sejak 2016 untuk motor dengan kapasitas mesin di atas 125 cc.
Sementara di sisi lain, wacana NTSB soal ABS dan ESC ini sudah direkomendasikan kepada National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) pada Selasa kemarin (11/09/2018). NHTSA atau Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya (NHTSA) adalah institusi yang memiliki wewenang untuk menerapkan peraturan keselamatan berkendara.
NTSB menyatakan bahwa penggunaan peranti keselamatan ABS serta ESC ini memerlukan pendekatan berbasis data dan fakta. Sebagai ilustrasi, rem ABS sudah dipakai pada kendaraan R4 jenis passenger car, di Amerika Serikat sejak 2000, dan ESC mulai 2012. Dalam hal ini, kendaraan R2 dianggap perlu mengadopsi kedua fitur teknologi untuk keselamatan tadi.
Secara teknis, fungsi ABS adalah menjadikan roda kendaraan tidak terkunci serta tidak tergelincir saat berlangsung proses pengereman. Sedangkan ESC menahan laju roda, lewat pemanfaatan tenaga mesin dan rem agar sehingga kendaraan tidak tergelincir, utamanya saat menikung.
Eric Emery, Kepala Divisi Penelitian Keselamatan NTSB mengungkapkan kepada USA Today, bahwa hadirnya ABS sangat membantu para pengendara R2.
"Rem ABS meningkatkan kemungkinan mengendalikan sepeda motor dalam keadaan darurat, terutama jika roda sepeda motor terkunci," tandasnya.
Selain Amerika Serikat, negara-negara lain yang bakal menerapkan standar ABS adalah Brasil, Jepang, Australia, serta Cina.
Baca Juga: Soal Kepala Daerah Kampanye Pilpres, Ini Penjelasan Mendagri
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
-
Shell Rumahkan Karyawan, BP Tutup 10 SPBU Akibat BBM Langka Berlarut-larut
-
Menkeu Purbaya Sindir Dirut Bank BUMN: Mereka Pintar Cuma Malas, Sabtu-Minggu Main Golf Kali!
-
Takut Pecah Belah Timnas Indonesia, Konflik STY vs Mees Hilgers akan Dibongkar Setelah Oktober
Terkini
-
Shell Rumahkan Karyawan, BP Tutup 10 SPBU Akibat BBM Langka Berlarut-larut
-
Honda Super Cub Minggir Dulu, Bebek Klasik Kawasaki Ini Lebih Canggih dan Unik
-
Mobil Tesla Sudah Dijual di Indonesia: Ini Harga di Bulan September dan Fitur Canggihnya
-
Harganya Tak Main-main, Ini Mobil DPR yang Picu Demo Gen Z Timor Leste
-
Adu Fitur Yamaha Y-Connect vs Honda RoadSync, Lengkap dengan Kelebihan dan Kekurangan
-
Harga Mobil Daihatsu Terbaru September 2025: Mulai Rp100 Jutaan, Ini Daftarnya
-
Bujet Rp10 Juta? Ini 5 Motor Bekas yang Nggak Cuma Murah, tapi Juga Bandel!
-
Bukan Ninja 250 Biasa! Inilah Engkongnya yang Lahir tanpa Rantai, Teknologi Jadul yang Bikin Kaget
-
Ongkos Minimal Setara Avanza? Intip Daftar Harga Motor Harley-Davidson di Indonesia
-
Update Harga Motor Kopling Yamaha Paling Gahar September 2025, Lengkap dengan Spesifikasi