Suara.com - Pendapatan para pengemudi kendaraan roda dua (R2) atau ojek di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, dalam beberapa hari terakhir ini menurun akibat masuknya musim penghujan yang melanda daerah itu.
Mudin (38), salah seorang pengojek, di Baubau, Minggu (25/11/2018), mengatakan, tidak seperti sebelumnya pendapatan yang diperoleh dalam sehari sebagai usaha jasa transportasi sepeda motor ini cukup signifikan. Demikian dilansir dari kantor berita Antara.
"Meskipun hujan tidak sehari penuh mengguyur, namun pendapatan menurun. Kalau sebelumnya pemasukan cukup lumayan," katanya.
Ia berharap, kondisi cuaca saat ini yang sudah masuk musim penghujan tidak berlangsung lama, sebab usaha angkutan jasa transportasi ini adalah mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
"Motor masih dicicil, belum lagi untuk kebutuhan rumah tangga. Makanya kalau hujan terus seperti ini bisa-bisa tidak tercukupi," ujar pria tiga anak ini.
Menurut dia, sebelumnya pendapatan yang diperoleh dalam sehari mencapai Rp 100.000 - Rp 120.000, akan tetapi beberapa hari ini pendapatan yang diraihnya hanya berkisar Rp 70.000 hingga Rp 80.000 per hari.
"Namun kalau kami juga sudah mengisi bensin pasti hasil tidak seperti itu lagi. Makanya saya kalau isi bensin full tangki sore hari, sekaligus untuk persiapan mencari besoknya. Dan paling sampai siang atau sorenya sudah isi lagi," katanya.
Dia juga berharap, usaha sebagai tukang ojek untuk menafkahi keluarga dan kebutuhan lainnya bisa terpenuhi.
"Sebagai kepala rumah tangga harus bertanggungjawab. Ya kita berusaha dan berdoa saja mudah-mudahan diberikan rezeki," ujarnya.
Baca Juga: Arti Penting Gelar Syed Modi 2018 Menurut Rian Ardianto
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geogisika (BMKG) Baubau menyebutkan, prakiraan cuaca beberapa hari ke depan terjadi hujan ringan di perairan laut Baubau.
Sejatinya, langkah melakukan modifikasi atas tunggangan seperti memaksimalkan tebeng atau plastik pelindung ban belakang (yang biasanya dicopot) bisa digalakkan kembali, agar pakaian penumpang tak terciprat genangan air.
Begitu pula menyiapkan jas hujan untuk digunakan bagi penumpang layaknya jasa ojek online atau ojol.
Akan tetapi, kemungkinan besar untuk diantar dalam kondisi berbasah-basah karena curahan hujan yang mungkin membuat para penumpang enggan menggunakan jasa ojek.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Rocky Hybrid Pecahkan Rekor Efisiensi BBM 47 km/L, Terbukti Super Efisien
-
Federal Oil Edukasi Konsumen Agar Terhindar dari Peredaran Oli Palsu
-
MAKA Motors Resmikan Showroom Pertama di Bali Perluas Jaringan Motor Listrik Nasional
-
Sensasi Jajal Daihatsu Rocky Hybrid, Senyap dan Super Irit
-
Toyota Indonesia Membentuk Generasi Muda Melalui Pendidikan Vokasi Berbasis Industri
-
Terpopuler: Tunggangan Unik Supra Erick Thohir hingga Trik Hilangkan Baret
-
Dari BMW Lawas hingga Bentley, Ini Koleksi Mobil Andre Taulany
-
IAMI Hadirkan Isuzu Traga Bus Jawab Kebutuhan Kendaraan Penumpang
-
Isi Garasi Mobil Mewah Menteri Terkaya Kabinet Prabowo Terbaru, Beserta Harga Pasarnya
-
Isi Garasi Hendrar Prihadi yang Dicopot dari Jabatan Kepala LKPP, Cuma Punya 2 Mobil Ini