Suara.com - Setiap model mesin mempunyai kebutuhan akan busi yang berbeda-beda. Untuk membedakannya, busi dapat dilihat dari bentuk fisiknya yaitu ukuran disertai diameter ulir dan jangkauan, tipe projection, dan jenis materialnya.
Sedangkan untuk fitur ada kendaraan yang perlu memakai tipe resistor dan ada juga yang tidak. Spesifikasi tersebut bertujuan agar setiap engine beroperasi dengan maksimal.
Mengutip laman NGK Busi Indonesia, penggunaan busi dengan panjang ulir yang salah akan berakibat fatal pada kinerja mesin. Ulir yang terlalu panjang akan menyebabkan piston menabrak busi dan valve akan rusak sehingga mesin akan gagal beroperasi. Begitupun sebaliknya, busi yang terlalu pendek akan menghasilkan kinerja pengapian busi yang tidak maksimal.
Selain itu, busi juga memiliki tipe projection yang mampu menghasilkan sistem pengapian yang lebih baik, dengan ciri hidung insulator yang lebih panjang dari busi biasanya, memiliki resiko adanya kejutan panas yang diterima yang dapat menyebabkan ground elektroda berpotensi kepanasan (overheating).
Oleh sebab itu, tipe projection harus disesuaikan dengan karakter mesin yang digunakan. Untuk beberapa kendaraan yang membutuhkan pengapian yang lebih baik, busi dengan logam mulia (platinum dan iridium) sangat cocok digunakan dibandingkan dengan tipe standar yang berbahan nikel. Dengan kata lain, apabila busi bawaan pabriknya sudah menggunakan tipe logam mulia, disarankan untuk tetap kembali ke tipe standar.
Pasalnya, pengapian yang tidak tepat akan mengakibatkan urutan langkah pembakaran menjadi tidak sempurna. Hasilnya bahan bakar yang tidak terbakar dengan sempurna akan keluar melalui sistem pembuangan dan akan mengakibatkan efek negatif secara berkala pada sistem sensor yang akan menaikkan tingkat emisi gas buang menjadi tinggi.
Setiap busi memiliki nilai resistor yang berbeda-beda tergantung pada spesifikasi kendaraan dan jenis engine yang digunakan. Contoh businya adalah busi tanpa resistor, busi dengan resistor dan busi dengan induktif resistor.
Kendaraan yang sudah menggunakan sistem elektronik sangat dianjurkan untuk menggunakan busi dengan tipe resistor agar tidak mengalami kerusakan ataupun gangguan sistem elektronik yang berkerja pada kendaraan tersebut.
Beberapa busi terlihat mirip, bahkan sama. Namun, pada dasarnya tidak bisa saling menggantikan dengan kendaraan lain apabila tidak sesuai dengan karakter mesinnya.
Baca Juga: Mengapa Busi Perlu Diganti Berkala ?
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
Terpopuler: Pajero Sport Versi Hemat, SUV Baru Mitsubishi Ekstra Power
-
Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 Kena Isu, Suspensi Goyang Bikin Ragu?
-
Pengguna Hyundai IONQ 5 Dibuat Bingung, Mobil Mati Mendadak Dalam Kondisi Baterai Penuh
-
Korlantas Bekukan Patwal, Siapa Saja yang Kini Dilarang "Tot Tot Wuk Wuk"?
-
Bukan ADV160, Matic Adventure Honda Ini Justru Punya Fitur Canggih
-
7 Motor Touring Tangki Besar Mulai 8 Jutaan: Jarang Mampir SPBU, Perjalanan Nyaman
-
Moge Listrik Baru Meluncur di Eropa, Intip Kelebihan dan Harga Honda WN7
-
BYD Gebrak Dunia, Ciptakan Kendaraan Listrik 1.000 Volt yang Siap Tempuh Jarak Tak Masuk Akal
-
Intip Mobil Presiden Prabowo saat Kunjungan di Jepang, Punya Spek Gahar dan Tahan Peluru
-
Harga BBM RON 95 Turun di Malaysia, Lebih Murah dari Pertalite