Suara.com - Masih ingat Richard Hammond? Satu dari trio presenter Top Gear, sebuah acara otomotif keren yang ditayangkan berkala oleh BBC. Bersama Jeremy Clarkson, dan James May, Hammond yang berpostur paling mungil adalah tester penjajal begitu banyak tunggangan seksi lagi berkecepatan tinggi. Dipadu shooting di luar dan luar negeri. Pendek kata sebuah pekerjaan impian.
Akan tetapi, risiko pekerjaan tetaplah ada. Bahaya mengintip, dan paduan antara kecepatan serta adrenalin menjadikan hal yang tampak wah di mata penonton menjadi "ngeri-ngeri sedap" dalam pandangan Hammond.
"Tahun depan, saya genap berusia setengah abad," demikian papar presenter itu, seperti dikutip dari Evening Standard.
"Saya melakukan pekerjaan ini demi keluarga, sehingga selalu mencoba menjadi driver yang berhati-hati, termasuk saat melakukan pekerjaan berisiko tinggi. Apalagi kalau mengingat di rumah ada seorang istri dan dua anak perempuan remaja yang menunggu saya pulang," tandasnya.
Ada sebuah kesadaran muncul dari diri Richard Hammond, yang kini menjadi salah satu pembawa acara otomotif Grand Tour bersama Clarkson dan May itu. Diakuinya bahwa menjelang usianya yang ke-50 ini, ia telah begitu banyak "terlibat" dalam kecelakaan tingkat tinggi. Sebuah hal yang mungkin tidak diketahui oleh fans atau para pemirsanya.
Ia pun berbagi kisah, tentang salah satu tabrakan paling parah yang pernah dialami. Yaitu pada 2006, saat terhempas dengan mobil bertenaga jet dalam kecepatan 515 km per jam di lapangan terbang Elvington, York, Midlands, Inggris.
Akibat kejadian maut itu, ia mengalami cedera otak dan koma selama dua minggu.
"Padahal sebelum itu saya sudah berpengalaman menerbangkan helikopter, bahkan bermotor selama 33 tahun," kenang presenter yang muncul sebagai salah satu pembicara pakar otomotif dalam Warsawa Motor Show 2018, Polandia.
"Setelah kejadian itu, saya mengalami masa-masa merasa kapok untuk duduk atau berdiri dekat landas pacu, atau menyaksikan balap drag race di lintasan lurus," imbuhnya.
Baca Juga: Ustadz Arifin Ilham Dikabarkan Meninggal Dunia, Anak Sulung : Itu Hoaks!
Buat para penyuka otomotif, Richard Hammond pun wanti-wanti, agar selalu memperhitungkan risiko. Pasalnya, "Kesalahan itu ada, baik yang kita buat sendiri, maupun di luar kendali kita."
Singkatnya, menurut Richard Hammond, unsur safety dan kesadaran diri bahwa dunia otomotif itu berisiko mesti semakin dimengerti dan dipahami.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
Kisah Pemilik Bengkel Disulap Jadi Pembalap Profesional di Sirkuit Mandalika
-
Riset Ungkap Fakta Adopsi Mobil Listrik Indonesia Masih Didominasi Kalangan Tertentu
-
Penjualan Honda di Indonesia Kian Terpuruk, Dealer Pilih Berpaling ke Merek China
-
5 Juta Dapat Motor Bekas Apa? Ini 5 Pilihan Terbaik yang Masih Layak Dibeli
-
Belajar dari Tragedi Baterai Drone, Pemilik Mobil Listrik Diminta Waspada
-
Kini Nempel Scoopy Baru: Berapa Harga Motor Bekas Yamaha Grand Filano?
-
Update Harga 35 Motor Trail dan Adventure Paling "Gacor" untuk Libas Jalan Rusak Kaum Petualang
-
Turun 10 Jutaan, Motor Honda ADV 160 Bekas Harga Berapa?
-
Yang Penting Jalan dan Nggak Ngambekan: Ini 7 Motor Bekas 3 Jutaan Buat Kendaraan Harian
-
Berapa Harga Motor Astrea Bekas? Cocok untuk Pencinta Retro, Cek Spesifikasi sebelum Beli