"Kalau sudah kumpul, ranjau paku hasil Saber kelompok bisa terkumpul hingga 3,5 ton," kata Agus, sembari menambahkan bahwa Saber selalu berkumpul di akhir pekan dan akhir bulan untuk melakukan penyapuan bersama.
Bila Agus melakukan penyapuan ranjau paku saat menjelang tengah hari sesuai kesempatan dari bidang kerjanya untuk bepergian dengan rute Jalan Daan Mogot menuju Roxy, Harmoni, Istana hingga Kwitang arah Senen, Rohim menyatakan bahwa penyapuan ranjau ia lakukan pagi hari pukul 06.30 WIB dan sore hari pukul 18.00 WIB. Rutenya mulai di depan gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Jalan Gatot Subroto hingga Taman Semanggi.
Temuan "menakjubkan" telah diperoleh para anggota Saber. Seperti saat Agus melakukan pembersihan ranjau paku selama 24 jam di kawasan Roxy, terkumpul paku sebanyak 500 kg sampai satu ton. Sedangkan Rohim menyatakan, secara total pada 2016 berhasil mendapaikan 1,5 ton, yang sudah ditimbang di tempat peleburan besi tua.
Soal keamanan para relawan ranjau paku, Rohim mengaku, dalam penyapuannya tidak selalu berjalan mulus. Pernah disenggol pengendara motor yang diketahui sebagai oknum penyebar paku.
Bahkan ia pernah juga mendapat ancaman untuk dibunuh jika masih melakukan kegiatan sapu ranjau paku yang sengaja ditebar itu.
Kendati begitu, tetap merasa puas dan bangga karena usaha yang mereka lakukan sedikitnya telah diterima masyarakat luas, khususnya yang berdomisili di Jakarta.
Aktivitas relawan Saber pun telah diapresiasi pihak Kepolisian RI. Mereka mendapatkan penghargaan karena membantu tugas Kepolisian dalam memberantas ranjau paku, sekaligus upaya agar masyarakat selamat berkendara.
Penghargaan itu diberikan langsung oleh Kapolda Metro Jaya yang ketika itu dijabat oleh Irjen Pol Dr. Drs. H. Untung Suharsono Radjab, S.H., M.Si. dalam Hari Bhayangkara 2012.
Menurut Agus, relawan Saber diangkat menjadi Mitra Polri hingga diberi penghargaan berupa piagam, lampu lalu lintas dan rompi polisi yang lambang polisinya di kanan.
Baca Juga: MXGP, Satu Cara Dunia Otomotif Hibur Warga Palembang
"Hanya kita yang bisa memakai rompi polisi, bangga lah," kata Agus.
Pihak Kepolisian RI membenarkan adanya modus yang dilakukan oknum dalam meraup keuntungan ekonomi.
"Oknum (tukang tambal ban) itu melakukan hanya untuk mendapatkan pemasukan yang lebih dari biasanya," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Mohammad Nasir yang ditemui Antara di National Traffic Management Centre (NTMC) Polri, pekan lalu (5/7/2019).
Kompol Mohammad Nasir menjelaskan, pada awal 2019 hingga saat ini sudah banyak kejadian namun proses sampai ke ranah pidana belum ada. Sebagai catatan, pelanggaran yang dilakukan oleh orang yang menyebar ranjau paku masuk dalam ranah pidana umum.
Kompol Mohammad Nasir menambahkan, ranjau paku hampir menyebar di seluruh wilayah hukum Jakarta, yakni jalur yang banyak dilalui oleh sepeda motor yang minim akan penerangan jalan.
"Ranjau paku itu disebar pada jalur ramai pengendara sepeda motor, akan tetapi di daerah tidak ramai masyarakat. Jadi pengendara sepeda motor yang terkena ranjau paku sulit mendapatkan pertolongan," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
6 Jurus Anti Celaka Berkendara Motor untuk Taklukan Hujan Deras, Bikers Wajib Tahu
-
5 Mobil Matic Kecil dan Stylish untuk Wanita yang Punya Kabin Nyaman
-
Hasil Uji Tabrak Mobil Baru Suzuki Bikin Kaget, SUV Rp190 Jutaan Ini Sekuat Apa?
-
7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
-
3 Cara Atasi Indikator HSTC Honda ADV 160 yang Menyala Saat Panaskan Mesin untuk Pemula
-
Pikap Hybrid BYD Siap Unjuk Gigi, Desainnya Bikin Pesaing Nyeri Hati
-
AHM Best Student 2025 Hasilkan Solusi Berkelanjutan dari Generasi Muda
-
6 Mobil Listrik Bekas Mulai Rp 100 Jutaan: Jarak Tempuh Capai 530 Km, Jakarta-Semarang Sekali Cas
-
Motor Bensin Disuntik Mati di 2026, Honda Bisa Mati Suri?
-
9 City Car Matic Seharga Kawasaki Ninja yang Lincah dan Irit BBM