Suara.com - Masih ingat dengan peristiwa mengenaskan tabrakan beruntun di Tol Cipularang yang disebabkan oleh truk kebanyakan muatan. Truk Over Dimension Overload (ODOL) masih menjadi salah satu penyebab kecelakaan. Untuk itu pembatasan usia truk menjadi salah satu unsur yang perlu dilakukan.
Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengatakan, Indonesia saat ini belum mengenal pembatasan usia kendaraan.
"Sampai sekarang saat penyusunan UU No.22/2009 sudah ada rencana pembatasan usia kendaraan. Tapi karena kondisi ekonomi kita belum bagus tidak jadi dinormalkan," ujar Budi Setiyadi dalam diskusi Road To Zero-ODOL Trucks On The Road yang digelar Forum Wartawan Otomotif atau Forwot, di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (3/10/2019).
Sedangkan dari sisi mengapa banyak truk yang overload yaitu terkait produktivitas. Operator atau perusahaan ingin hemat sehingga membawa barang melebihi kapasitas angkut.
"Oleh karena itu truk overload lebih banyak di jalan," ungkapnya.
Hal serupa juga disampaikan, Ernando Demily, Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia, dalam kasus truk ODOL mayoritas tujuan akhirnya adalah produktivitas. Produktivitas ini mereka lakukan dengan berbagai macam cara.
"Salah satunya adalah kompetisi dengan transporter yang punya armada baru dengan usia tua," kata Ernando Demily.
Lebih lanjut, Ernando Demily menjelaskan, kebanyakan truk lama sudah tidak ada sangkutan ke leasing. Sedangkan yang baru mereka masih harus memikirkan leasing dan sebagainya.
"Berbagai cara dilakukan akhirnya ODOL. Salah satu unsur untuk mempersempit adalah pembatasan usia kendaraan," timpal Ernando Demily.
Baca Juga: Studi Kolaboratif Manufaktur Otomotif dan Instansi Diresmikan di Sumba
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
VinFast Umumkan Skema Berlangganan Baterai Baru untuk Kepemilikan Mobil Listrik
-
7 Rekomendasi Mobil Bekas Ex-Taksi: Harga Hemat, Performa Mantap
-
BlackAuto Battle Surabaya 2025 Jadi Ajang 'Unjuk Gigi' Kreatifitas Modifikasi di Kota Pahlawan
-
5 Mobil Bekas Murah Mulai Rp 30 Juta, Lengkap dengan Tips Anti Bekas Banjir
-
Potret Motor Sport Baru Honda yang Bikin Geger: Torsi Brutal Moge 1000cc, Iritnya Kebangetan
-
Gandeng 10 Brand Otomotif, ACC Carnival Hadir di Bekasi
-
Suzuki XL7 Kuro vs Fronx: Adu Gagah Duo Hybrid, Pilih Mana?
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Hyundai Termurah, Tetap Stylish Meski Hemat Budget
-
Fenomena "Tot Tot Wuk Wuk" Bikin Muak: Kenali Perbedaan Strobo, Rotator dan Sirine
-
Naik Mobil Setengah Miliar, Total Harta Wahyudin Moridu yang Sebut Rampok Uang Negara Minus Dua Juta