Suara.com - Carlos Ghosn, eks bos Nissan, yang masih berstatus tahanan di Jepang, pada Selasa (31/1/2019) mengaku telah kabur dan kini tinggal di Libanon.
"Saya sekarang berada di Libanon dan tidak lagi disandera oleh sistem pengadilan Jepang yang curang, yang menyatakan seseorang bersalah berdasarkan asumsi, diskriminasi merajalela, dan hak asasi manusia tidak diakui," kata Ghosn dalam pernyataan resminya.
"Saya tidak melarikan diri dari pengadilan - saya meloloskan diri dari ketidakadilan dan penghakiman politik. Saya kini bisa bebas berkomunikasi dengan media," lanjut dia.
Pemerintah Jepang sendiri belum memberikan komentar terkait kaburnya Ghosn, yang memiliki tiga kewarganegaraan: Prancis, Brazil, dan Libanon.
Belum diketahui bagaimana Ghosn bisa kabur dari Jepang, tetapi berita bahwa ia telah meninggalkan Jepang mulai muncul pada Senin kemarin. Jepang diketahui tak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Libanon.
Ghosn ditahan pada 19 November 2018, saat ia baru saja mendarat di sebuah bandara di Tokyo. Ia didakwa bersalah dalam empat kasus, termasuk dalam penggelapan pajak dan memperkaya diri sendiri. Semua tudingan itu dibantah oleh Ghosn.
Ia kemudian dipecat dari jabatannya sebagai chairman Nissan setelah produsen otomotif Jepang tersebut mengatakan hasil investigasi internal menunjukkan bahwa lelaki 65 tahun itu melanggar beberapa aturan, termasuk tak jujur mengungkap besaran gaji serta mentransfer dana perusahaan sebesar 5 juta dollar AS ke sebuah rekening yang diduga memiliki kaitan dengannnya.
Ghosn kemudian dibebaskan dari penjara pada Maret dan dijadikan tahanan rumah setelah bersedia membayar jaminan sebesar 9 juta dollar AS. Dalam tahanan rumah, ia diawasi ketat dan dikenakan wajib lapor.
Sejak keluar dari bui, Ghosn mengatakan bahwa ia adalah korban kudeta di dalam perusahaan dan menuding sejumlah rekannya di Nissan sebagai pengkhianat.
Baca Juga: Kelanjutan Kasus Carlos Ghosn: Mantan Bos Nissan Bantah Selewengkan Dana
Ia mengatakan bahwa para petinggi Nissan berusaha menggagalkan rencananya untuk menjalin hubungan lebih erat dengan Renault. Nissan diketahui telah menjalin aliansi dengan Renault dan Mitsubishi dibawah komando Ghosn.
Para pengacara Ghosn juga telah meminta pengadilan untuk menolak semua dakwaan. Mereka menuding jaksa telah bekerja sama dengan pemerintah Jepang dan para petinggi Nissan untuk mendepak Ghosn, demi mencegah pengambilalihan Nissan oleh Renault.
Ghosn, yang lahir di Brazil dan berdarah Libanon, memulai kariernya di produsen ban Michelin pada 1978. Pada 1996 ia pindah ke Renault dan berhasil mengangkat perusahaan dari keterpurukan.
Di produsen mobil Prancis tersebut ia mendapat julukannya sebagai Le Cost Killer, berkat program restrukturisasi yang banyak memakan korban.
Setelah Renault menjalin aliansi dengan Nissan pada 1999, Ghosn menggunakan pendekatan yang sama untuk membawa Nissan sebagai salah satu produsen mobil paling top di dunia.
Keberhasilannya di Nissan menjadikan Ghosn bintang di Jepang. Ia kerap diliput oleh media dan bahkan kisah hidupnya diabadikan dalam komik.
Berita Terkait
-
Nenek 92 Tahun Menjuarai Turnamen Tekken 8 di Liga Esports Lansia Jepang
-
Butuh SUV Tangguh Buat Keluarga? Lirik Mitsubishi Pajero Sport 2020 Bekas, Pajak Cuma Segini
-
Belajar dari Konsep Ikigai: Cara Menemukan Makna dan Kebahagiaan Hidup
-
Pilihan Mobil Tujuh Penumpang dengan Kabin Luas untuk Keluarga
-
Alasan New Pajero Sport Cocok untuk Harian dan Road Trip
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Mobil Listrik Alternatif Toyota Raize Baru: Ketahui Daya Pikat Harga dan Pajak MG 4 EV Bekas
-
Harga Toyota Alphard G 2016 Turun, Cek Spesifikasi MPV Mewah Idaman Keluarga
-
7 Rekomendasi Ban Motor NMX yang Bikin Irit BBM, Cocok untuk Harian Pelajar hingga Pekerja
-
Motul Perkuat Dominasi Pasar Pelumas Lewat Tingginya Kepercayaan Konsumen Digital
-
Adu Mobil Listrik vs Hybrid di 2025, Siapa yang Paling Diminati Konsumen Indonesia?
-
5 Motor Bebek Terbaik 2025 Paling Irit Bensin dan Tahan Banting
-
5 Cara Cek Mesin Mobil Bekas bagi Orang Awam, Percaya Diri Tanpa Sewa Jasa Inspeksi
-
Berapa Pajak Mobil Bekas Suzuki XL7 Hybrid? Intip Harganya sebelum Beli
-
Tim Master Racing Crew Juara Nasional ITCR 1500 Buktikan Kualitas Cairan Pendingin di Mandalika
-
Mobil Super All In One Protection Hadir dengan Standar API SQ, Bikin Mobil Hemat BBM