Suara.com - Produsen mobil Inggris bisa dikenakan tarif ekspor lebih tinggi setelah Uni Eropa menolak kesepakatan soal komponen dari Jepang yang digunakan dalam jalur perakitan Inggris dianggap sebagai komponen asal Britania Raya.
Industri mobil telah menetapkan bahwa suku cadang untuk beberapa jenis mobil yang bersumber dari negara-negara non-Eropa harus dianggap sebagai suku cadang asal Britania Raya dan berlaku untuk semua komponen ekspor mulai 1 Januari 2021.
"Komisi telah menjelaskan bahwa mereka tidak akan menyetujui akumulasi negara ketiga dalam keadaan apa pun. Hal ini kami sesali karena jelas tidak dapat dipaksakan," ujar David Frost, penasehat keamanan nasional Britania Raya serta salah satu negosiator Brexit, seperti dikutip dari The Guardian.
Sebelumnya, berdasarkan kesepakatan Brexit, produk otomotif harus memiliki setidaknya 60 peren komponen lokal. Bahkan jika kesepakatan antara Uni Eropa dan Britania Raya mengizinkan tarif nol untuk ekspor dari negeri itu, kendaraan yang tidak memiliki cukup komponen negara asal biasanya akan dikenakan biaya sekitar 10 persen.
Sementara beberapa pabrikan yang ada di Inggris seperti Jaguar Land Rover, Ford, Vauxhall dan Nissan, sangat bergantung pada rantai pasokan Uni Eropa, juga suku cadang yang berasal dari Jepang dan Turki.
Selama dua tahun terakhir, industri otomotif secara konsisten memperingatkan akan terjadi kerugian besar jika tidak ada kesepakatan di sektor otomotif yang mempekerjakan sebanyak 14,6 juta orang di seluruh Uni Eropa dan Britania Raya.
Diharapkan gabungan para pemimpin Uni Eropa dan Britania Raya akan membantu kedua belah pihak dalam mencapai kesepakatan perdagangan.
Tag
Berita Terkait
-
Cuma Rp40 Juta Sudah Dapat SUV Mewah? Bongkar Tuntas Harga Bekas Nissan Terrano dari Tahun ke Tahun
-
RI Raup USD 10 Juta dari Jualan Produk Halal di Jepang
-
Ulasan Novel Pachinko, Kisah Tiga Generasi Keluarga Korea di Jepang
-
Konflik China-Jepang Mengeras, Indonesia Terimbas Risiko Ekonomi Asia Timur
-
Nissan Juke Bekas si SUV Gahar Kini Semurah LCGC: Kelebihan Unik vs Kekurangan Tersembunyi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
9 Moge Honda Paling Gagah, Rebel 500 Jadi Termurah Desember 2025
-
Skutik Retro Honda 150cc Mirip Vespa Siap Mengaspal, Tampilan Mahal Harga Masuk Akal
-
Berapa Pajak dan Konsumsi BBM Mobil Bekas KIA Seltos 2020? Harganya Mirip Agya Baru
-
Wajah Baru Honda Scoopy Makin Asyik, Gaya Retro Bikin Melirik
-
7 Motor Tua yang Murah Perawatan untuk Temani Aktivitas Harian
-
Harga Ekuivalen Air EV? Tengok Fakta Menarik Mobil Bekas Toyota Avanza 2022
-
Harga Beda Tipis dari Karimun: Intip 4 Fakta Mobil Bekas Suzuki Grand Vitara Seri 2.0L
-
6 Mobil Bekas Jepang Irit untuk Siasati Ekonomi Sulit Kaum Irit
-
5 Motor Bekas untuk Pekerja: Tembus Macet di Jalan Raya, Touring Tak Manja
-
Intip Perbedaan Avanza 2014 vs 2015, Mana yang Lebih Worth It?