Suara.com - Presiden Recep Tayyip Erdogan ditantang untuk menutup pabrik mobil Renault di Turki, agar ia tak dituding cuma omong kosong saat mendorong warganya memboikot merek-merek asal Prancis.
Erdogan baru-baru ini mengajak warganya memboikot produk Prancis karena menilai pemerintah Prancis di bawah Presiden Emmanuel Macron telah melecehkan Islam dan Nabi Mohammad.
Tetapi menurut Kemal Kilicdaroglu, pemimpin Partai Republik Rakyat (CHP) yang merupakan oposisi Erdogan, boikot terhadap Prancis harus pertama-tama dimulai dari lingkungan kekuasaan.
Berbicara dalam pertemuan anggota parlemen CHP pada Selasa (27/10/2020), Kilicdaroglu mengatakan bahwa karena krisis ekonomi yang kini dialami Turki, warga biasa tidak mampu membeli barang-barang impor dari Prancis.
"Kamu, saudaraku, yang harus melakukannya. Para sosialita Istana yang harus melakukannya. Seolah-olah ada sopir bus yang pulang ke rumah dan bilang ke istrinya, 'Saya baru saja beli parfum Prancis buat kamu'. Sopir itu kini bahkan tidak bisa membeli roti untuk makan," kata Kilicdaroglu seperti dilansir dari Hurriyet Daily.
Ia kemudian menantang Erdogan untuk menutup pabrik Renault, merek mobil Prancis di Turki.
"Jika dia bisa (menutup pabrik Renault)," kata Kilicdaroglu, "Kamu cuma bicara, tetapi tidak melakukannya."
Pabrik Renault di Turki
Turki dan Prancis sendiri punya hubungan dagang cukup erat. Turki merupakan konsumen terbesar ke-12 dari barang ekspor Prancis. Sementara Prancis adalah konsumen terbesar keenam Turki.
Baca Juga: Terjadi Pertikaian Karikatur, PBB Ingatkan Negara untuk Saling Menghormati
Komponen pesawat, helikopter, dan mobil merupakan beberapa barang yang banyak diimpor Turki dari Prancis. Sementara Turki mengekspor mobil serta kendaraan lain ke Prancis.
Pemerintah Prancis sendiri mengatakan belum berencana untuk mengajak warganya memboikot barang-barang buatan Turki.
Mobil merek Prancis cukup laris di Turki. Negara itu merupakan pasar terbesar kedelapan Renault di dunia, demikian dilansir dari Deutsche Welle.
Di Bursa, Turki bagian barat, terdapat sebuah pabrik Renault yang memiliki kapasitas produksi hampir 400.000 unit mobil dan lebih 900.000 unit mesin per tahun. Pabrik itu menyerap tenaga kerja hingga lebih dari 6000 orang.
Hubungan merenggang
Hubungan Ankara dan Paris renggang setelah Erdogan mengajak warganya memboikot produk Prancis. Erdogan dalam sebuah pidato pekan lalu bahkan mengatakan Macron harus diperiksa kejiwannya karena dinilai mencari masalah dengan umat Muslim.
Prancis sendiri tak lama kemudian menarik duta besarnya dari Ankara dan meminta Erdogan tak menyampuri urusan dalam negeri mereka. Macron menegaskan bahwa konsititusi Prancis memberi hak pada warganya untuk berekspresi, termasuk untuk menggambar dan menerbitkan karikatur Nabi Muhammad.
Ketegangan ini mulai memuncak setelah insiden pembunuhan seorang guru sejarah di Prancis oleh seorang pemuda Muslim. Guru itu dinilai telah menghina Islam dengan menunjukkan kartun Nabi Muhammad dari Majalah Charlie Hebdo saat mengajar soal kebebasan berekspresi di kelas.
Pembunuhan ini, yang terjadi pada siang hari di tengah jalan, memantik demonstrasi di Prancis untuk mendukung guru tersebut dan meminta pemerintah bertindak tegas kepada kelompok-kelompok Islam radikal di negara itu.
Adapun dalam Islam menggambar citra, termasuk karikatur, Nabi Muhammad adalah terlarang. Prancis sendiri merupakan negara sekuler yang tidak menempatkan agama apa pun pada posisi istimewa.
Berita Terkait
-
Erdogan Klaim Pertemuan dengan Trump Hasilkan Kemajuan, Apa Saja yang Dibahas?
-
RI Mau Nyontek Turki Kembangkan Industri Halal di Dalam Negeri
-
Dari Pasar Malam ke Fine Dining, Daging Panggang Tak Pernah Kehilangan Pesona
-
Andre Onana Luar Biasa! Cetak Assist Bawa Trabzonspor Raih Poin
-
Tak Terduga! Andre Onana Gacor Setelah Dibuang Manchester United, Jadi Pemain Terbaik
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Jadwal Lengkap MotoGP Mandalika 2025, Tak Perlu Begadang
-
Pakai BBM Campuran Etanol: Tarikan Nampol atau Malah Mesin Mobil Konyol?
-
7 Rekomendasi Motor Listrik Mirip Vespa: Harga Murah, Desain Stylish
-
Pembalap MotoGP Gresini Racing Sapa Langsung Loyalis Federal Matic di Jakarta
-
Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, dan BP Naik Oktober 2025
-
Terpopuler: Busi Radioaktif Bikin Geger, Deretan Motor Tua Ini Bisa Bikin Kamu Kaya
-
Hyundai Pastikan Bawa Mobil Listrik Baru ke Indonesia di Sisa 2025
-
Busi Radioaktif Pernah Bikin Geger, Sejarah Gila Produk Otomotif Bikin Keder
-
Daihatsu Terios Bekas: Harga Jatuh Banget per Oktober 2025, SUV Impianmu Mulai Segini
-
Mau Beli Motor Honda? Ini Daftar Harga Terbaru Oktober 2025