Suara.com - Dalam sebuah survei yang dilakukan situs jual beli mobil CarGurus, pengemudi di Britania Raya sangat tertarik dengan teknologi bantuan pengemudi (semi otonom). Namun tidak semua dari mereka siap menaiki mobil yang 100 persen otonom.
Melansir Motor1, survei menemukan bahwa kepercayaan pengemudi terhadap teknologi telah berkurang dengan banyaknya kasus kecelakaan yang melibatkan kendaraan swakemudi.
"Survei dari CarGurus memperjelas bahwa penawaran teknologi kendaraan otonom perlu diselaraskan dengan kebutuhan orang ingin menggunakannya," kata Madison Gross, direktur wawasan pelanggan di CarGurus.
Penelitian yang melibatkan responden lebih dari 1.000 pengemudi ini menunjukkan bahwa pengendara terbagi rata dalam hal teknologi swakemudi. Tiga dari 10 responden (30 persen) mengatakan mereka sangat antusias tentang pengembangan mobil otonom.
Sementara 36 persen mengatakan masih merasa khawatir dan 35 persen menyatakan diri mereka "netral" dalam masalah ini. Sedangkan setengah dari hasil survei mengatakan teknologi otonom masih terlalu baru untuk dipercaya.
Dan hanya 22 persen responden yang menginginkan bisa mengendarai mobil otonom. Namun 43 persen mengatakan sangat tertarik pada mobil dengan fitur pengereman darurat otomatis, yang mampu mengerem secara otomatis jika mendeteksi saat akan terjadi tabrakan.
Demikian pula 36 persen responden mengatakan mereka menginginkan mobil dengan fitur penjaga lajur, yang membantu pengemudi tetap berada di lajur mereka.
Meski demikian, responden tetap berpikir mobil otonom akan membuat perjalanan lebih aman. Sebesar 29 persen dari mereka mengatakan kendaraan otonom mampu meningkatkan keselamatan.
"Sampai di titik itu, pengendara mencari teknologi mengemudi yang membantu mereka tetap memegang kendali, daripada teknologi yang mengambil kendali penuh," tutup Madison Gross.
Baca Juga: Survei: Banyak Pejalan Kaki Merasa Kurang Aman dengan Mobil Swakemudi
Kesimpulannya, teknologi swakemudi dibutuhkan untuk memberikan bantuan sebesar yang dibutuhkan pengemudi.Bukannya total mengalihkan tanggung jawab kepada sebuah mesin belaka.
Berita Terkait
-
Teknologi Quantum Computing: Masa Depan Komputasi yang Lebih Cepat
-
Teknologi Augmented Reality dalam Meningkatkan Pengalaman Belajar
-
Teknologi Cyber Security: Melindungi Data Pribadi dan Bisnis
-
GoTo Bikin Terobosan: Driver Juara Gojek Kini Dapat BPJS Gratis
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Fungsi Fitur Wet Mode Mitsubishi Xforce yang Wajib Diketahui
-
Tutup 2025, UD Trucks Tekankan Investasi Pada Kualitas SDM
-
Suzuki Cetak Rekor Penjualan Tertinggi 2025, Fronx Hybrid Jadi Primadona Baru
-
4 Perbedaan Isi Ban Motor Pakai Angin Biasa dan Nitrogen, Lebih Baik Mana?
-
5 Rekomendasi Motor Matic yang Kuat Angkut Berat 150 Kilogram
-
Mobil Listrik Bekas Termurah Harga Berapa? Ini 3 Merek Terbaik
-
5 Rekomendasi Motor Bekas Matic dan Bebek, Modal Rp3 Juta Sudah Siap Gas
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Paling User Friendly dan Mudah Parkir, Harga di Bawah Rp70 Juta
-
4 Mobil Matic di Bawah Rp100 Juta, Cocok untuk Anak Muda
-
Menko Airlangga Tegaskan Syarat Pabrikan Mobil Listrik Dapat Insentif Pemerintah