Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebutkan setidaknya ada tiga hal penting dalam membangun industri pariwisata berkelanjutan yang terintegrasi dengan sistem transportasi. Demikian dikutip dari kantor berita Antara.
"Pertama, transportasi dan wisata ini harus terkoneksi dengan green economy (ekonomi ramah lingkungan)," jelas Sandiaga Uno dalam webinar yang diselenggarakan komunitas Intelligent Transport System (ITS) Indonesia, Rabu (30/6/2021).
Bali ditampilkan sebagai contoh, sebagai destinasi wisata yang telah menyediakan fitur pengantaran makanan dan transportasi ramah lingkungan dengan kendaraan listrik. Khususnya di kawasan Nusa Dua.
Dengan menghadirkan ekonomi yang ramah lingkungan lewat layanan transportasi yang berkelanjutan juga dapat mendukung tidak hanya dari sisi bisnis namun kelestarian lingkungan dari pengurangan emisi gas karbon.
Hal penting kedua adalah transportasi dan pariwisata harus bisa dijadikan bentuk digitalisasi. Artinya seluruh layanan hingga jasa harus berada dalam genggaman pengguna lewat perangkat elektronik mereka.
Pengadaan informasi dan fasilitas dalam bentuk mobile ini akan memudahkan proses, mulai pemesanan layanan hingga pembayaran tanpa harus bentuk fisik karena semua dilakukan lewat gawai. Termasuk di sektor transportasi.
Dan ketiga adalah longevity atau panjang usia. Yang menyangkut infrastrukur fisik hingga layanan bisa digunakan dalam jangka waktu lama.
Layanan yang diberikan pun harus mendukung faktor keamanan dan kebersihan seperti CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Enviromental Sustainabilty) sehingga masyarakat pun bisa menjaga pola hidup sehat.
"Artinya layanan itu harus bisa mempromosikan pola hidup yang sehat, memberikan langkah preventif menghindari penyakit, dan tren terkait isu kesehatan ini tidak akan berakhir," ujar Menparekraf.
Baca Juga: Bos Hyundai: Mobil Terbang Akan Jadi Kenyataan di Masa Mendatang
Bila ketiga hal tadi bisa dipenuhi, maka bidang transportasi dan wisata bisa memberikan layanan yang berkelanjutan. Tiga hal itu dinilai membuat sektor pariwisata menghadirkan pengalaman baru yang menyenangkan dan belum pernah ada sebelumnya.
Dan terkait sistem pintar yang mengintegrasikan layanan transportasi dan wisata, President of ITS Indonesia, William Sabandar menyebutkan sistem itu harus mampu menjembatani kebutuhan wisatawan. Yaitu dalam menghitung biaya perjalanan tidak hanya dari akomadasi tempat tinggal, tapi bisa merinci biaya transportasi, mengenali jenis kendaraan yang digunakan, hingga mengetahui atraksi yang bisa dinikmati selama berwisata.
Oleh karena itu, ITS Indonesia menantikan kehadiran Intelligent Transport Tourism System bisa terintegrasi dengan mendorong penataan dan pemberian informasi seputar pariwisata dan transportasi secara komprehensif.
"Kita mendorong satu sistem terintegrasi yang memungkinkan adanya penataan dan pemberian informasi baik kepada penyedia layanan wisata hingga pengunjung wisata sehingga ada cara efisien untuk menunjukan bagaimana memanfaatkan transportasi saat berwisata mulai dari perencanaan hingga di saat kunjungan wisata dilakukan," tutur William Sabandar.
Berita Terkait
-
Cara Asik Nikmati Hidden Gems Bali: Tak Cuma Eksplor, Tapi Juga Terlindungi
-
Indonesia Siap Unjuk Gigi di Medical Tourism, Sandiaga Uno: Terapkan 3P
-
Karimunjawa, Surga Tersembunyi yang Siap Jadi Destinasi Wisata Favorit
-
Mengenal Kota Sassuolo, Markas Baru Jay Idzes dan Surga Wisata Sejarah di Italia
-
Sandiaga Bahas Fenomena 'Rojali': Dulu Zaman Saya Rombongan jadi Beli, Bukan Rombongan Jarang Beli
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Destinator Laris, Penjualan Mitsubishi Tumbuh Double Digit
-
Terpopuler Hari Ini: Veda Ega Pratama Cetak Sejarah, Ganti Oli Sendiri Rugi Puluhan Juta
-
AHM Siapkan Produk Kejutan, Harapkan Rojali dan Rohana Tak Terulang di IMOS 2025
-
Toyota Gazoo Racing Indonesia Ukir Sejarah di GT World Challenge Asia Japan Cup 2025
-
Penjualan Mobil Agustus 2025 Masih Lesu, Mitsubishi Tumbuh 2 Digit
-
Jajal Langsung Skutik Bergaya SUV New Honda ADV160, Karakter Maskulin Semakin Dominan
-
7 Motor Matic Bekas Tahun Muda di Bawah Rp10 juta, Tangguh untuk Harian
-
Drama di Misano! Veda Ega Pratama Kunci Gelar Runner-Up Dunia, Sejarah Baru Pembalap Indonesia
-
Daihatsu Rocky Hybrid Dapat Sambutan Positif di Pasar SUV Kompak Elektrifikasi Indonesia
-
Niat Hemat, Kantong Malah Jebol Rp71 Juta: Pelajaran Mahal Ganti Oli Mobil Sendiri